Kemudian kalau ada kegiatan di lingkungan sekitar rumah, saya dan (terutama) istri tidak segan ditunjuk menjadi seksi repot mengurusi acara.Â
Lagi dan lagi, kebahagiaan itu mendadak datang, biasanya saat panitia pulang tidak dengan tangan kosong, konsumsi berlebih bisa dibawa pulang.
Untuk urusan rekreasi, kami bisa menikmati akhir pekan, dengan pergi ke taman kota atau danau dekat rumah, anak-anak berlari kesana kemari.Â
Kalau bosan ke taman atau danau, akhir pekan berikutnya main ke rumah teman istri, di perumahan menengah yang ada kolam renang khusus warga penghuni. Anak bisa main air sepuasnya.
Dulu di kantor lama, sempat menjalin kerjasama dan punya jatah menginap di hotel, kalau sudah mendekati expire daripada mubazir biasanya diberikan kepada karyawan.Â
Siapa yang tidak senang, sudah mengajak anak istri menginap, kemudian paginya sarapan ala menu hotel, padahal dompet sedang tipis---hehehe.
Saya yakin, anda pasti punya pengalaman unik yang mirip-mirip, sehingga tetap bisa menciptakan kebahagiaan meskipun keuangan sedang seret. Jadi, kebahagiaan itu tidak tergantung keadaan yang menyelimuti sesorang, karena siapapun tetap bisa bahagia dalam kondisi apapun.Â
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H