Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bersama JNE Menjangkau Pelanggan Buah di Pelosok Kota

8 Desember 2018   06:30 Diperbarui: 8 Desember 2018   15:40 1511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Resi pengiriman melalui JNE- dokpri

Pernah ada kejadian unik, dari pelanggan yang tinggal di (pelosok)  Makassar yang memesan buah delima dan nanas -- konon delima sedang tidak musim di Makssar dan sekitarnya. Seperti kebiasaan Lilis, langsung  mengechek melalui Aplikasi myJNE, dan ternyata domisili pelanggan belum  dicover JNE Yes (hanya ada JNE regular).

Karena tidak mau ambil  resiko (buah busuk di perjalanan karena dikirim lebih dari sehari), maka  dengan berat hati orderan ditolak. Si pelanggan bergeming, memaksa  dikirim buah dipesan (terutama delima) dan siap menanggung semua resiko (  termasuk buah diterima dalam kondisi rusak).

FYI : ongkos kirim ke alamat customer juga lebih mahal, dibanding harga buah.

Resi pengiriman melalui JNE- dokpri
Resi pengiriman melalui JNE- dokpri
Akhirnya keinginan pelanggan dipenuhi, Lilis memfoto kondisi buah sebelum dipacking (memastikan bahwa kondisi buah bagus) kemudian saat di agen JNE juga difoto lagi (membuktikan paket siap dikirim ke pelanggan)

"Saya pastikan lagi, bahwa tidak ada refund kalau terjadi apa-apa dengan kiriman buah dan pelanggan menyetujui," tambah Ferry.

Beberapa hari berselang diterima kabar, bahwa buah delima dan nanas sudah diterima pelanggan dalam keadaan baik. Bahkan kondisi kardus dengan tempelan 'Fragile', tidak tampak penyok atau rusak, mengesankan JNE benar-benar menjaga kiriman tersebut.

"saya amazing banget" imbuh Lilis dengan wajah takjub.

Jasa pengiriman JNE selalu menjadi andalan, untuk pengiriman ke pelanggan yang ada di Lampung, Riau, Bengkulu dan kota lainnya. Lebih lanjut Ferry berbagi tips untuk memangkas durasi buah terkurung terlalu lama di dalam kardus, yaitu mengantarkan paket ke agent JNE agak malam (beberapa saat sebelum mobil jemputan JNE datang).


Pencapaian Putra Asih sejauh ini, tidak ingin dinikmati sendiri.  Pasangan suami istri ini, membuka kesempatan bagi siapapun untuk menjadi reseller. Mulai dari hal paling sederhana, yaitu membuka pre order (seperti dilakukan Lilis di awal buka) kemudian Putra Asih yang  mengirim alamat ke pemesan atas nama reseller. Atau boleh belanja buah  dengan harga khusus, kemudian untuk dijual lagi .

Perjalanan ke  depan masih panjang, Lilis dan Ferry punya mimpi, untuk menjangkau lebih  banyak pelanggan di pelosok Indonesia. Ingin memiliki gudang yang lebih  besar, sehingga bisa menyediakan buah lebih komplit, serta menjadi toko  buah online nomor satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun