Menurut Krisno Yuwono, Kabag Humas Biro Komunikasi Publik KemenPUPR, Akses menuju Samosir saat ini hanya satu, yaitu Tano Ponggol yang sudah semakin menyempit. Agar memenuhi prasayarat Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), maka nantinya kapal besar bisa melewati.
"kita lakukan adalah memberikan akses yang cukup luas kepada masyarakat atau wisatawan," ujar Krisno.
(Mendengar penjelasan ini, kok imajinasi saya terbang, membayangkan kapal besar yang melintasi sungai Bosporus di dekat istambul)
Pada kesempatan yang sama, hadir juga Marwansyah. ST, M.Eng, selaku Kepala Satuan Kerja Pembangunan Bendungan BWS Sumatera II. Dalam keterangannya, Marwan menyampaikan, Â bahwa pengerjaan Tano Ponggol terdiri dari penggalian 670.000 meter kubik tanah, dikeluarkan dari alur di bawa ke lokasi disposal. Kemudian pemasangan sheet pile type OZ (type khusus) dengan kedalaman bervariasi 10 -- 24 meter, diatasnya dilakukan penataan tanggul dan pedestrian.
Sementara untuk kendala, diantaranya pembongkaran aset di sekitar Tano Ponggol yang dimiliki oleh Kementrian Perhubungan (saat ini proses pengalihan status).
Selain itu koordinasi dengan binamarga, untuk pembongkaran jembatan yang sudah ada dari tahun 1980. Nanti jembatan akan dikembangkan bina marga, dengan bentang 200 meter.
Hal tidak bisa dihindarkan adalah dampak sosial terhadap warga sekita, lazimnya terkait pembayaran pembebasan tanah, ada warga yang masih bertahan.