Bicara pemadam kebakaran, mengingatkan saya pada peristiwa kebakaran hutan tahun 2015. Kebakaran hebat kala itu menjadi perhatian dunia, sekaligus cambuk bagi bangsa Indonesia.
Hal ini juga menjadi perhatian khusus Sinar Mas, berinisiatif dan berkomitmen, khusus Jakarta dan Palembang serta kota-kota di Indonesia umumnya bebas dari kebakaran dan dampaknya.
Sebelum berbaur dalam keriuhan flashmob senamduls, Kompasianers mengunjungi situation room center Sinar Mas di lantai 12. Situation room center, berfungsi untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), sebagai upaya pendeteksian dini titik api di konsesi pemasok APP seluruh Indonesia.
Sinar Mas memiliki situasion room pusat (yaitu Jakarta), serta level regional/ provinsi ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Riau dan Jambi. Data ditampilkan disetiap situation room, terkoneksi dan menampilkan kondisi secara realtime.
Di situasion room, saya melihat berjajar tiga monitor besar dan satu monitor lebih kecil terpasang dibawahnya. Dari layar monitor inilah, petugas bisa memantau situasi tengah berlangsung. Mulai forecasting cuaca, arah angin dan kecepatan (laut, daratan), serta kemungkinan terjadinya hujan.
Ada data yang diambil dari BMKG, berfungsi membantu menentukan tingkat resiko terjadi kebakaran di satu wilayah di Indonesia. Namun data BMKG masih generik,sehingga Sinar Mas memasang AWS (automotic weather system) di setiap region.
Permasalahannya,di hutan tidak semua lokasi tersedia akses jalan, tidak semua wilayah hutan bisa dicapai dengan kendaraan darat atau air, ditambah beberapa daerah ada yang diklaim milik penduduk lokal. Namun kondisi terjadi dilapangan, menjadi tantangan tersendiri bagi petugas.
Melaui monitor saya melihat, terdapat warna merah di beberapa kawasan, mengindikasikan resiko  terjadi kebakaran lebih tinggi. Kondisi ini ditindaklanjuti dilapangan, dengan kesiagaan petugas patroli yang lebih tinggi.
Sementara untuk warna kuning, menandakan resiko terjadi kebakaran dalam kondisi sedang. Untuk wilayah Sumatera Selatan, saat saya lihat, dipenuhi warna hijau artinya resiko terjadi kebakaran rendah.
Khusus wilayah Sumsel, selama berlangsung Asian Games, akan dilakukan penumpukan pasukan patroli yang selalu standby 24 jam 7 hari."Objective kami, Zero Fire, Zero Haze," jelas Gustaf.