Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perspektif Baru Tolak Angin, Lebih dari Sekedar Atasi Masuk Angin

14 Agustus 2018   22:11 Diperbarui: 15 Agustus 2018   08:15 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tolak Angin plus madu - dokumentasi pribadi

Saking buru-burunya, beberapa kubangan air gagal saya hindari. Sampai stasiun Cikini, baju  lepek oleh keringat campur air hujan. Badan merasakan kedinginan, "masuk  angin nih," batin saya.

Selain alasan kecapekan, badan saya rentan terserang masuk angin, apabila kehujanan, terkena angin dari kipas angin atau AC secara langsung. Tapi saya tidak kawatir, Tolak Angin selalu tersimpan di dalam tas, siap mengusir masuk angin kapanpun di manapun.

Bersama Tolak Angin di Stasiun Cikini- dokumentasi pribadi
Bersama Tolak Angin di Stasiun Cikini- dokumentasi pribadi
Kesehatan memang sangat penting, modal utama menjalankan aktifitas sehari-hari. Kalau badan kita sehat,  bekerja semakin giat. Membantu menggapai nilai ibadah melalui bekerja, atau dalam melaksanakan ibadah dalam arti sesungguhnya. Ngomong-ngomong ibadah dalam arti sesungguhnya, saya jadi ingat saat Pakde hendak naik haji beberapa tahun silam. Diantara sekian banyak barang bawaan di koper, Tolak Angin menjadi barang yang tidak boleh ketinggalan.

Tolak Angin Lebih dari Sekedar atasi Masuk Angin

tolak-angin-4-5b72c09812ae947ce562bd35.jpg
tolak-angin-4-5b72c09812ae947ce562bd35.jpg
Setelah kehujanan di jumat  malam, sabtu pagi saya memenuhi undangan lain. Berangkat ke BSD saat sinar matahari masih hangat, dengan kereta alat transportasi andalan turun di stasiun Rawa Buntu. Gejala masuk angin sempat muncul semalaman, seperti terlupakan dan menguap begitu saja. Saya tetap bisa berkegiatan, menjalankan tugas selanjutnya.

Belajar dari pengalaman, bagi saya Tolak Angin memiliki empat Perspektif :

1. Tolak Angin Sahabat Sejati : kemasan Tolak Angin yang kecil, praktis dibawa kemana-mana. Bisa diselipkan di saku baju, saku celana, atau di saku tas bagian depan. Tidak butuh tempat khusus, untuk membawa serta Tolak Angin. Apa namanya kalau bukan sahabat, Tolak Angin selalu setia menemani saya kemanapun pergi.

2 .Tolak Angin adalah Pahlawan : Saya tidak bisa bayangkan, kalau sehabis kehujanan di Cikini raya tidak langsung minum Tolak Angin. Bisa jadi badan bertambah sakit, akhirnya tidak bisa pergi ke BSD pada sabtu pagi. Apa namanya kalau bukan pahlawan, kalau telah menyelamatkan diri pada saat sedang tidak enak badan.

3. Tolak Angin Membantu Mensugesti diri ; Tolak Angin dengan bahan herbal plus madu, bisa diminum dengan cara berbeda. Begini maksud saya, cobalah minum Tolak Angin dengan mindful driking.  Teguk perlahan rasakan di permukaan lidah, nikmati setiap rasa yang ada di dalam satu sachet Tolak Angin. Rasa herbalnya, rasa manis dari campuran madunya, nikmati satu persatu jangan sampai terlewatkan

Kemudian saat cairan Tolak Angin masuk tenggorokan, nikmati sensasinya dengan sungguh-sungguh. Elus dengan lembut leher bagian depan, sambil ucapkan kata kata sugesti yang baik. "Enak ya leher, kirimkan khasiat Tolak Angin ke seluruh tubuh. Agar aku sehat, bisa beraktivitas seperti biasa"

4.Tolak Angin Memacu Kreatifitas ;  Kalau kecapekan dan sedang ada di rumah, saya tidak mau minum Tolak Angin dengan cara biasa-biasa saja. Saya sengaja mencampur Tolak Angin, dengan air teh yang masih agak panas (ada kepulan uap). Teh saya pilih, biasanya yang punya aroma melati (bebas sesuai kesukaan). Bayangkan, perpaduan aroma melati, menyatu dengan herbal dan madu dari Tolak Angin, lebih unik dan keren pastinya.

Sebelum meminum, saya dekatkan ujung hidup di  bibir gelas. Perpaduan aroma itu, mengepul dikirim asap teh campur Tolak Angin, sekaligus bisa dijadikan aromatherapy. Satu teguk dua teguk, rasakan dengan konsep mindful drinking -- seperti point nomor tiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun