Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Cara Menangkal Konten Negatif Jika Aku Menjadi Menteri Agama

3 Agustus 2018   08:58 Diperbarui: 3 Agustus 2018   09:24 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin - dokumentasi pribadi

Semua produk terkait kebutuhan hidup sehari-hari, bersentuhan dengan namanya teknologi. Maka banjir aplikasi sedang terjadi, semua dibuat demi memudahkan urusan manusia.

Era digital tengah berlangsung, kita terima dengan segala konsekwensinya. Setiap situasi bagai pisau bermata dua, ada sisi positif dan ada sisi negatif. Tinggal pribadi yang menangkap situasi, akan mengolahnya menjadi energi bermanfaat atau mudharat. Sementara yang tidak mau update teknologi, dijamin ketinggalan jaman, akibatnya kerepotan mengikuti perubahan masa.

Jika aku menjadi -koleksi pribadi
Jika aku menjadi -koleksi pribadi
Jika aku menjadi Menteri Agama, saya menerapkan beberapa strategi. Terkait cara menangkal konten negatif, sehingga masyarakat bisa menerima informasi berimbang. Berikut langkah saya lakukan, agar konten negatif bisa diminimalisir.

1. Memulai Dari Diri dan Lingkungan Terdekat.

Kalau saya menjadi Menag, saya akan aktif di medsos. Aktif mempromosikan akun medsos, di berbagai kesempatan di hadapan orang banyak. Dengan metode promosi dan pengaruh seorang mentri, saya yakin jumlah follower akun medos meningkat siginifikan.

Kesempatan ini (punya banyak follower) saya manfaatkan, aktif menuliskan berita inspiratif pembangkit semangat. Kebiasaan baik sebagi menteri, (saya yakin) akan membawa dampak bagi follower meski (mungkin) sedikit.

Misalnya, saya punya total follower satu juta ( di FB, IG, Twitter, path). Kalau suapuluh persen pengikut terinspirasi, kemudian postingan positif diviralkan. Upaya baik ini, akan menjadi ladang amal baik di dunia maupun alam kekal.

Hal yang sama, saya tularkan pada orang-orang terdekat. Mulai dari istri, anak, saudara kandung, kerabat begitu seterusnya.

Kemudian terus berkembang, dilakukan di keluarga besar Kemenag di seluruh Indonesia. Mengajak membuat akun medsos, kemudian menyebarkan konten positif.

Aktivitas sebar konten positif di medsos, butuh waktu panjang dan berkelanjutan. Tapi kalau dilakukan secara konsisten, saya yakin akan terjadi efek domino.

koleksi pribadi
koleksi pribadi
2. Bergandengan tangan lintas instansi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun