Saya masih ingat, pernah membawakan roti isi cokelat satu plastik. Saat menyerahkan sembari berpesan, roti buat dimakan bareng teman-teman. Beberapa hari kemudian terdengar kabar, roti itu belum habis di makan. Anak-anak sudah mendapat jatah makan, punya jadwal berkegiatan dalam seharian. Urusan ngemil roti cokelat, sementara tidak menjadi prioritas.
"Yang tahu kondisi di sini kan kakak," ujar istri menirukan ucapan anak lanang.
Sedihkah? Tentu tidak! Justru saya disadarkan pada satu hal, bahwa tidak semua niat baik orang tua, cocok dan pas diterapkan sesuai kemauan anak-anak. Sejak detik itu saya berjanji dalam diri sendiri, memakai dialog dengan anak, apa yang diperlukan dan apa yang tidak.
Bahwa niat demi kebaikan anak itu memang tidak salah, tapi alangkah baiknya dikomunikasikan sebelumnya dengan anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H