Namun ada hal lain didapati anak, yaitu pendidikan kemandirian dari kegiatan keseharian tersebut. Seperti mandi tanpa disuruh -- seperti kalau di rumah--, makan harus ambil sendiri, nyuci (terutama pakaian dalam) dan peralatan makan dikerjakan sendiri. Beberapa hal saya sebutkan, bisa jadi jarang dilakukan anak kalau masih ada di rumah.
Saya cukup kaget, ketika menjenguk anak di pesantren. Anak saya makan dengan tempe balado, tampak lahap dimakan sampai tak bersisa. Padahal dengan menu yang sama, dulu dia tidak doyan saat masih di rumah. Perubahan ini menggugah perasaan, mengingat anak ini dulu cukup pemilih dalam soal menu makanan.
Pada orang yang lebih tua, anak-anak diajarkan hormat. Pada orang tua -- ayah dan ibu teman anak lain--, juga dihormati layaknya orang tua sendiri. Hal ini tampak, ketika saya datang menjenguk, teman-teman anak saya ikut menghampiri dan salaman -- sambil menempelkan ujung hidung di bahu tangan saya.
Ada peraturan di pesantren, anak tidak boleh memegang handphone, sehingga komunikasi tidak bisa dilakukan seenak hati, ada jadwalnya telah ditentukan pihak pesantren. Hal ini membuat perubahan sekecil apapun pada anak, bisa didapati saat jadwal berkunjung orang tua. Saya membayangkan, bagaimana dengan anak yang bertahun-tahun tinggal di pesanten. Karakter ini akan tertanamkan dan terpupuk, hingga mereka dewasa dan terjun ke masyarakat.
-00o00-
Dari obrolan dengan anak setiap kunjungan, saya merasakan perubahan terjadi pada anak saya. Membuat saya  berketetapan hati, terus belajar dan mengembangkan diri sendiri, agar bisa mengimbangi anak. Pun para pendidik, selalu membuka ruang diskusi, melalui group WA yang sudah dibuatkan.
Pasti masih banyak persiapan, yang bisa jadi terlewat dari tulisan ini. Namun, secara garis besar setidaknya terwakili melalui artikel sederhana ini. Semoga di lain kesempatan, saya bisa mengisahkan hal lain dari sudut pandang orang tua, yang memiliki anak menuntut ilmu di Pondok Pesantren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H