Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Sia-siakan Malam di Bulan Ramadan

10 Juni 2018   12:13 Diperbarui: 10 Juni 2018   12:14 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu acara inti sekesai setengah tujuh -- sudah termasuk berbuka dan sholat maghrib-, dilanjutkan dengan sesi doorprize dan foto-foto. Kalau saya memakasakan diri menunggu bagi-bagi hadiah, bisa-bisa lewat jam tujuh masih ada di lokasi acara. Saya pamit untuk mengejar taraweh, sampai masjid masih ada waktu untuk sekedar istirahat.

Malam itu di malam ketiga bulan Ramadan, jamaah masjid yang ada di tengah pusat kota Metropolitan hanya empat shaff terisi. Saya yakin, banyak masjid lainnya --mungkin---bernasib sama. Belum genap sepekan puasa berjalan, semangat taraweh berjamaah mulai kendor.

-00o00-

Malam di bulan Ramadan -dokpri
Malam di bulan Ramadan -dokpri
"Ayah malam ini kita taraweh nggak" tanya sulung saya

"Kalau tidak ada udzur yang sangat, kenapa tidak taraweh"

Sungguh, saya pribadi, masih berusaha keras melawan ego diri. Berusaha menjaga malam-malam Ramadan, dengan memperbanyak ibadah sebisanya. Taraweh saya jauh dari sempurna, ngajipun baru sebatas membaca Quran belum paham makna.

Alangkah sia-sia, kalau melewatkan ibadah spesial yang ada hanya di malam Ramadan. Sholat Taraweh, tak akan bisa dijumpai malam di bulan apapun kecuali malam Ramadan. Senyampang masih ada waktu dan nyawa, mengapa musti disia-siakan. Belum cukupkah, sebelas bulan jiwa raga ini bergulat dengan segala urusan dunia.

Malam ke duapuluh lima Ramadan -- saat saya tulis artikel ini--, masjid di dekat rumah mulai sepi. Shaf terpakai hanya seperempatnya, sisanya melompong tiada berpenghuni. Mungkin sudah pindah ke pusat perbelanjaan, atau mungkin masih sibuk dengan acara buka puasa bersamanya.

Yang pasti, apapun kegiatan selain taraweh, menurut hemat saya sungguh disayangkan. Siapa bisa menjamin, bahwa tahun depan dirinya masih diberi umur panjang. Coba saja, kalau kita tahu tahun ini adalah Ramadan terakhir, niscaya tidak mau melewatkan malam-malam penuh berkah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun