Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kegiatan Berikut Bisa Dilakukan Saat Tidak Mudik Lebaran

7 Juni 2018   09:30 Diperbarui: 8 Juni 2018   08:36 855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika masih bujang, saya sempat enggan mudik saat lebaran. Pasalnya -- berdasarkan pengalaman mudik sebelumnya-- tidak siap 'dibully,' terutama oleh orang disekitar yang dikenal, dengan pertanyaan salah satunya "Mana Calonnya?" Alasanpun dicari-cari, mulai dari tidak kebagian tiket kereta atau belum dapat cuti dari kantor, atau dapat jadwal piket dan seterusnya. Akhirnya lebaran benar-benar tidak mudik, meskipun kalau mau jujur sangat pengin bisa mudik lebaran, namun kondisi berkata lain.

Kemudian setelah berkeluarga, saya musti berbagi jadwal mudik lebaran. Kalau lebaran tahun ini di rumah ibu mertua, lebaran tahun berikutnya pulang ke rumah di kampung halaman. Tiga tahun terakhir belakangan, dengan berbagai pertimbangan saya rutin mudik ke kampung setiap tahun. Ibu yang sudah sepuh dan kangen ketemu cucu, sementara dengan ibu mertua -- karena rumah dekat---bisa ketemu sewaktu-waktu.

Mudik menjadi puncak kegiatan, setelah satu bulan menjalankan ibadah puasa. Kembali dan bertemu dengan orang tua dan keluarga inti, menguatkan ikatan batin dan hubungan persaudaraan agar tidak memudar. Mudik juga menjadi sarana, bersua dengan teman lama, berkangen-kangenan dengan masa lalu. Mudik merekatkan kembali dengan muasal, seperti pepatah 'Setinggi-tingginya bangau terbang akan kembali ke pelimbah.'

Namun keadaan tidak selalu ideal, ada saja alasan membuat orang tidak bisa mudik -- dua contoh alasan seperti di atas. Saya juga punya tetangga --kakak kelas- di kampung, merantau di luar jawa dan sangat jarang pulang. Seingat saya ketika ayahnya meninggal, -- karena kendala alat transportasi atau alasan lain yang saya kurang tau---si anak tidak sempat pulang. Saya yakin, kakak kelas yang tetangga saya pasti pengin pulang, tapi karena kondisi tertentu akhirnya tidak bisa pulang kampung.

Lebaran di Jakarta yang sepi, sebenarnya banyak hal tetap bisa dilakukan. Saya pernah merasakan, bagaimana melenggang di jalanan protokol ibukota tanpa tersendat kemacetan. Saya seperti berada di dunia lain di luar khayalan, menempuh lalu lintas yang biasa padat mendadak menjadi sangat lengang. Berikut, beberapa hal saya lakukan, ketika lebaran tidak mudik,

Keliling Jakarta dengan Transportasi Publik

Pasti tidak asing dong, dengan transportasi publik sekali bayar bisa keliling Jakarta. Anda bisa manfaatkan bus TransJakarta atau Commuter Line, untuk berkeliling Jakarta secara murah meriah. TransJakarta sudah tersedia banyak koridor, pada halte tertentu bisa pindah koridor. Pun dengan Commuter line, anda bisa berkeliling sampai Jabodetabek. Asal tidak sampai keluar stasiun saja, anda dikenakan tarif minimal.

Dengan naik transortasi publik ini, anda bisa mengunjungi tempat wisata seperti Kebun Binatang Ragunan, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, Kota Tua dan lain sebagainya.

keliling Jakarta -dokpri
keliling Jakarta -dokpri
Mengeksplor dan berwisata di Jakarta

Selain dua alat transportasi tersebut -- point di atas-, Jakarta punya bus wisata bernama "City Bus" atau Jakarta Explorer. Bus wisata melayani beberpa rute wisata, untuk naik tidak dipungut biaya. Masyarakat bisa memanfaatkan City Bus, untuk berwisata menikmati Jakarta. Suasana Lalu lintas Jakarta yang sepi , pasti asyik kalau dipakai untuk menikmati pemadangan ibukota.

Kalau bosan keliling saja, bisa mampir ke beberapa lokasi wisata yang murah meriah, yang dilalui City Bus. Seperti Monas, Museum, Jakarta Kota, masjid Istiqlal dan banyak lokasi wisata menarik lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun