Â
Tak bisa dipungkiri, ngabuburit menjadi sarana menyenangkan hati anak-anak, agar tidak focus pada rasa lapar dan haus yang ditanggung. Melihat keramian orang dan pedagang, melihat suasana dinamis dan orang berkegiatan, mampu sejenak mengalihkan perhatian.
Tahu-tahu, pas pulang sampai rumah, buka puasa tinggal hitungan menit. Kemudian anak-anak menuju kertas jadwal puasa, mencoret hari puasa yang telah dilalui.
"Ayah, puasanya sudah seminggu" intonasi suara itu terdengar girang.
-00o00-
Kalau ada istilah, Ramadan bulan ngalap berkah, saya rasa benar adanya. Jualan apapun, banyak lakunya dan ada saja pembelinya. Kami pernah merasakan juga, selama tiga Ramadan ikut jualan di pasar kaget tempat ngabuburit.
Bagi pembeli juga mendapat banyak keuntungan, seperti beberapa hal yang saya sebutkan di atas. Mungkin kompasianer juga punya point tambahan lagi, mumpung ada tantangan dari Kompasiana, bisa lho dikisahkan dalam bentuk tulisan. Â Selamat Menjalankan Ibadah puasa Kompasianer's.