Harga Murmer
Tak jarang, beberapa pedagang dadakan di pasar kaget sudah kami kenal -- karena tetangga kami. Bahkan ada juga pedagang lama, sudah menjadi langganan sejak lama. Atas dasar saling kenal inilah, tak jarang kami diberi harga lebih murah -- meskipun tidak setiap kali membeli.
"Harga tetangga ini mah," ujarnya sambil tersenyum
Pernah kami dapati abang penjual kelapa muda, memberi kami harga khusus untuk sebungkus kelapa muda. Harga lebih murah duaribu rupiah, dibandingkan dengan pembeli lainnya. Itupun si abang masih berbaik hati, memilihkan kelapa dengan ukuran besar dan isinya lebih banyak.
Teman istri yang jualan gorengan, --atas dasar pertemanan -- beli lima gorengan dapat bonus satu, hehehe. Pernah ibu yang akrab dengan istri -- karena pengajian--, jualan bihun saat ngabubuirt, begitu tahu yang membeli dikenal baik, porsi satu bungkus bihun ditambahi.
Tukang jualan kolak, biji salak, bubur sumsum dan takjil sejenisnya, kalau mendekati adzan dan ternyata dagangan belum habis, maka harganya didiscount khusus---Alhamdulillah. Berkah Ramadan benar-benar kami rasakan, dengan ngabuburit di pasar kaget dekat rumah.
Coba kalau ngabuburitnya agak jauh, bisa jadi kami mendapat perlakuan seperti pembeli yang murni sebagai pembeli, hehehe
Praktis dan Simple
Karena kami memilih ngabuburit di pasar kaget dekat rumah, maka tak perlu ganti baju atau mandi dulu. Cukup dengan pakaian seadanya yang menempel di badan, langsung berangkat tanpa perlu persiapan khusus.
Kami juga tidak kawatir terjebak macet, karena jalanan yang dilalui adalah jalanan di perumahan sendiri bukan jalan umum. Tidak perlu membawa dompet, dan surat kendaraan lengkap plus pakai helm, karena tidak mungkin ada razia polantas -- point ini agak lebay ya, hehehe.