Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Alasan Pasar Kaget Dekat Rumah Menjadi Tempat Favorit Ngabuburit

24 Mei 2018   07:48 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:24 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana ngabuburit di dekat rumah -dokpri


"Ayah, Nanti ngabuburit beli apa?" selama bulan puasa, kalimat ini kerap terlontar dari bibir mungil bungsu di rumah. Saya tidak pernah bosan mendengar, bahkan menunggu kalimat ini diucapkan buah hati kesayangan. Pertanyaan ini, justru menjadi alasan kami naik roda dua berkeliling, mencari makanan atau minuman yang diingini.

Kadang kami pergi berempat dengan dua motor, karena -- anak sudah besar---satu motor sudah tidak muat menampung badan kami.

Kegiatan ngabuburit, rupanya menjadi magnet gadis kecil ini. Padahal yang kami beli, makanan dan atau minuman seharga tak lebih dari lima belas ribu rupiah. Namun, suasana pasar kaget dengan lalu lalang orang dan kendaraan, tentu menjadi keasyikan tersendiri bagi orang yang berpuasa.

Coba saja perhatikan, penjual makanan dan minuman berjajar rapi di sepanjang jalan. Mulai dari penjual kolak pisang, dengan warna kuah putih kecoklatan. Bersebelahan dengan es campur, yummy, potongan buah berpadu dengan syirup merah menggoda.

Tak jauh dari lokasi yang sama, penjual es kelapa muda, siap dengan jualan sudah dibungkus plastik dan direndam bersama es batu. Berjajar berikutnya, aneka gorengan menggunung, pecel sayur ala madiun, penjual buah kiloan,

Sungguh, kami menikmati suasana pasar kaget, lokasinya yang tak jauh dari tempat kediaman, sehingga tidak perlu susah payah mencapainya. Inilah alasan keluarga kami, menjadikan pasar kaget dekat rumah sebagai tempat ngabuburit favorit.

Ajang Silaturahmi

Sebagaimana layaknya kaum urban pada umumnya, kami relatif jarang bisa bertemu dan ngobrol saban hari. Meski rumah berhadapan, kami tak bisa setiap pagi berpapasan waktu keluar rumah. Kalaupun ada acara RT, karena waktunya malam jadi tidak bisa berlama-lama. Acara kerjabakti di tempat saya, kebetulan tidak diadakan rutin baik mingguan atau bulanan. 

Ngabuburit, menjadi sarana manjur bertemu dan berbincang dengan tetangga dekat. Selain itu bisa jadi ajang, saling mengenal tetangga baru atau kerabat dari warga yang belum lama datang.

Pernah kejadian, istri ketemu dengan teman SD, yang sekarang jualan gorengan di tempat pasar kaget. Si Teman sempat merantau, kemudian balik dan sudah berkeluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun