Tapi pada umumnya, apapun jenis bahan makanan dengan mudah bisa didapatkan di pasar atau bisa beli matang dari warung. Kecuali untuk yang alergi pada jenis makanan tertentu, perlu mendapat perhatian lebih.
Tak bisa dipungkiri, meskipun sudah ada tugas kepanitiaan atau pembagian kerja dalam acara bukber. Berperan sebagai tuan rumah -- sebagai tempat acara bukber--, biasanya mempunyai tugas agak berlebih. Memantaskan rumah yang akan didatangi saudara, siap direpoti dengan urusan masak memasak. kalaupun sepakat membeli masakan, sang tuan rumah tetap menyiapkan peralatan makan.
Saya yakin, diantara semua peserta bukber, --bagaimanapun juga-- tuan rumah tetap direpotkan. Perlu kesadaran keluarga yang terlibat, menimal ikut membersihkan peralatan yang dipakai keluarga masing-masing. Atau kalau anaknya menumpahkan makanan dan atau minuman, si orang tua bergegas untuk membereskan---agar tuan rumah tidak repot.
Bawa Mainan Anak Seperlunya
Nah point ini, penting sekali bagi kita orang tua mengajarkan pada anak untuk bisa menahan diri. Kita orang tua, mungkin punya rasa bangga bisa membelikan mainan yang canggih dengan harga selangit. Tapi untuk dibawa ke acara keluarga, sebaiknya dipertimbangkan baik-baik, sembari menjaga perasaan saudara lain -- terutama yang belum beruntung secara finansial.
Apa yang anak-anak lihat, entah mainan, entah gadget, entah pakaian dan lain sebagainya yang dipakai saudaranya. Biasanya memberi dampak psikologis, membuat anak memutuskan apakah akan membaur dengan sepupunya atau menjauh -- sewaktu kecil saya mengalami sendiri hal ini.
Kalau anak mupeng, Â seusai acara akan merengek pada orang tua, minta dibelikan maianan yang sama dengan sepupunya. Kalau orang tua ada uang berlebih sih tidak masalah, kalau sedang berhemat untuk kebutuhan lainnya kasihan kan
Masih ada kaitan dengan point sebelumnya, nilai yang kita tanamkan pada anak-anak --setidaknya --akan tampak saat berkumpul dengan sepupunya. Kalau (misalnya, sekali lagi misalnya) anak suka memamerkan mainan ke orang lain (semoga tidak terjadi), masih bisa kita tidak ambil pusing. Tapi kalau dipamerkan ke saudara sendiri, akhirnya membuat si saudara rendah diri, efek jangka panjang akan dijalani lho -- sekali lagi hal ini terjadi pada saya sendiri.
Maka, nasehati anak-anak agar tidak suka pamer, ajak sewajarnya dalam bersikap atau merespon sesuatu yang kurang berkenan. Bukankah Nabi junjungan kita Muhammad SAW, mengajarkan sikap sederhana dalam segala hal. Moment puasa dengan acara bukbernya, sudah seharusnya sejalan dengan niat kita orang tua, mengajak anak-anak mencontoh teladan baginda Nabi.