Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sebulir Peluh Pejuang Gizi di Towe Hitam Papua

5 Desember 2017   20:09 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:29 2575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara, angka status gizi buruk, belum juga beranjak membaik secara signifikan. Masih pada kisaran 3%, artinya edukasi warga musti terus dilakukan.

Pembangunan kesehatan, sudah smestinya sejalan, dengan pembangunan sektor pendidikan dan ekonomi.

Warga yang tidak mampu baca tulis, warga yang tiada penghasilan. Otomatis, menjadi warga yang minim kesadaran kesehatan.

Perjuangan itu belum selesai, tongkat estafet team NS bacth II, akan diserahkan pada angkatan berikutnya.

FB Septiyan
FB Septiyan
Saya masih malu, bicara tentang sumbangsih bagi negeri. Apa yang saya lakukan, masih terlalu sedikit dan sangat kecil. Rasanya, hanya mampu berpaut asa, pada team NS berikutnya, untuk meneruskan jejak telah tercipta.

Sebagai agent of change, tak  ada kata lelah, melakukan perubahan pola pikir masyarakat. Meningkatkan  pengetahuan warga, perihal pentingnya kesehatan. Sehingga, senyum mengembang itu, akan menjadi milik warga Towe Hitam.

Akhir Oktober 2017.

Tiga hari terakhir, ada yang terasa beda. Para mama kerap berkunjung, membawa sayur dan hasil hutan lainnya. Mie instan dan garam saudah saya siapkan, sebagai pengganti persembahan. Namun, belakangan barang pengganti itu ditepis.

"Sa so, saya punya sayur, tak usah diganti," mata jernih itu menatap sayu, "Kakak, tetaplah di sini"

Permohonan itu, sontak, membuat  rongga dada penuh sesak. Sudut mata ini, tiba-tiba berembun. Kabar purna tugas team NS batch II, rupanya telah sampai di telinga warga.

Septiyan Rida Wati - FB Septiyan
Septiyan Rida Wati - FB Septiyan
"Mama, pergilah ke Jakarta, lihat punya tugu monas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun