Untuk belanja kebutuhan, kami mengandalkan pesawat sewaan Kemenkes, datang mengirim obat dan perlengkapan lain.
Rasanya tak sanggup carter sendiri, musti menyiapkan dana 17 -- 22 juta sekali sewa. Sekali belanja, untuk persediaan selama enam bulan kedepan bahkan lebih.
Jarak antar kampung sangat jauh, Â terdekat adalah Kampung Bias, itupun hanya bisa dicapai dengan jalan kaki, selama delapan jam. Ada lagi Kampung Tefalma, mencapainya butuh waktu tiga hari dengan jalan kaki.
Karena kecapekan, terbetik ide menghayutkan diri di sungai. Sekitar dua jam di aliran air, lumayan menghemat energi dan mengurangi kram pada kaki.
Pada titik ini, saya merasakan manfaat pelatihan bela negara, pernah diberikan sebelum penempatan ini.
Waktu ke waktu berlipat, berkelindan dan terus melaju. Jelang duapuluh empat bulan terlewatkan, saatnya musti beranjak pergi.
Matahari, tanah, rumput, sungai, bebatuan, udara, langit, pepohonan, angin dan semua tentang Towe Hitam terasa menyatu di kalbu.
Peluh keringat sebagai ahli gizi, semampunya telah saya upayakan. Setitik kontribusi ini, sungguh belum berarti, bagai setetes air di hamparan sahara.