Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Dampak Positif Macet dan Urun Solusi Mengatasi

10 November 2017   07:44 Diperbarui: 12 November 2017   14:05 1818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saya tulis artikel ini, cara mengatur waktu lumayan manjur. Saya nyaris tidak pernah telat-kecuali force majour- , ketika menghadiri sebuah acara.

"kenapa gak jalan jam 9 saja"

"Kita berangkat, barengan dengan jam kantor, pasti macet deh"

Suasana kemacetan- dokpri
Suasana kemacetan- dokpri
Menyalurkan Hobi

Buku --biasanya novel-, sebagai barang tak lupa saya bawa di dalam tas. Kemacetan, bisa menjadi alasan untuk menyalurkan hobi membaca. Di tengah lalu lintas padat, saya bisa membaca beberapa bab. Hal serupa belum tentu terjadi, kalau kondisi jalanan sedang lancar.

Bahkan pernah kejadian, stock buku belum dibaca sampai habis. Akhirnya, saya membaca ulang buku lama. Ada satu novel karya Umar Kayam, dibaca ulang sampai empat kali.

-Bukan berarti, saya lebih suka macet ya. Membaca, bisa menjadi alternatif, mengisi waktu di tengah kemacetan-

Kemacetan Menjadi Cara Efektif Berhemat

Dulu saat naik motor, sekali isi pertamax sekitar Rp. 20.000,- per hari. Efek menyetir motor sendiri, badan lebih capek terutama pada saat macet --belum lagi stressnya, seperti di awal artikel.

Project Pop -dokpri
Project Pop -dokpri
Ride sharing menjadi solusi tepat, untuk lebih menghemat pengeluaran. Mari kita berhitung, berlima ride sharing dengan Uber,  membayar (misal) Rp. 25.000,-. Artinya, satu orang, hanya mengeluarkan uang Rp. 5.000,-

Bandingkan, dengan budjet dikeluarkan, saat masih menyetir motor sendiri. Dengan ride sharing, bisa menghemat sampai Rp. 15.000,-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun