Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Badan Bebas Pegal Modal Utama Menggapai Produktivitas

24 Oktober 2017   11:43 Diperbarui: 24 Oktober 2017   12:54 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan bebas pegal jadi bebas bergerak- dokpri

Siapapun anda, saya yakin pasti pernah merasakan sakit. Namanya badan sakit, pasti tidak enaklah, tubuh lemas tidak leluasa bergerak. Konsumsi makanan kegemaran sekalipun, di lidah berubah rasa menjadi pahit.

Tapi lalau ada masalah badan pegal atau nyeri di tulang sendi, otot punggung, otot pundak, biasanya langsung saya olesi Geliga Krim. Sambil dipijat secara perlahan pada daerah yang sakit, kemudian biarkan beberapa saat agar krim meresap. Tidak lama setelah dioles dan pijat, saya merasakan efeknya, darah segar seperti mengalir dengan lancar.

Tapi kita sadar ga sih, kalau penyebab sakit sebenarnya berasal dari dalam diri kita sendiri. Mungkin saja, waktu badan sedang sehat kita kurang bisa mengontrol diri.  Gaya hidup sehat tidak diterapkan, makanan atau minuman asal disukai langsung masuk lambung.

Misalnya nih, gemar konsumsi makanan olahan mengandung banyak gula. Cake cokelat dengan rasa tiramisunya yang yummy, makan satu potong kecil rasanya masih kurang saja.

Belum lagi hoby konsumsi gorengan, baik digoreng dengan minyak baru atau bekas pakai. Sebut saja bakwan jagung, tempe tepung, tahu isi, bakwan sayur, mendoan, risol, pisang goreng, keripik singkong, kue bantal, donat dan seterusnya (lanjutkan sendiri). Kalau sesekali konsumsi, okelah mungkin masih bisa dimaklumi, karena kita manusia tidak bisa dilarang sama sekali.

Sungguh, saya tidak sedang membicarakan siapa siapa. Saya sedang mengisahkan diri sendiri, pernah tergolong 'jahiliyah' dalam hal menjaga kesehatan tubuh sendiri.

-0-

Dua tahun yang lalu, saya penggemar makanan dan minuman mengandung gula. Jauh hari sebelumnya, saat masih ngekost selalu sedia camilan atau sirup di kamar. Malam sebelum tidur, iseng ngemil dan minum syrup sambil nonton televisi.

Nyaris saban sore membeli gorengan, sekali makan bisa habis tiga atau empat. Kalau masih ada sisa gorengan, di makan lagi nanti bersama nasi putih.

Kebiasaan konsumsi makanan kurang sehat, diperparah dengan keengganan bergerak. Saya sangat jarang berolah raga, relatif lebih suka duduk dan kurang suka berjalan. Kalau hari libur tiba, lebih suka bangun molor dibanding lari pagi.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Jangan tanya soal bobot badan, kalau diumpamakan beras hampir mencapai satu kwintal. Perut bagian depan menonjol, memakai pakaian apapun tidak akan bisa menutupi buncit. Lingkar pinggang melebar, setiap membeli celana selalu memilih ukuran paling besar -- itupun belum tentu muat lho.

Apakah badan saya sehat?

Saya yakin, anda pasti bisa menjawabnya sendiri.

Satu atau dua minggu sekali, punggung saya rutin dikeroki istri akibat kecapekan. Saya hapal kebiasaan tubuh, gampang diserang masuk angin kalau pulang terlalu larut.

Semua keadaan tidak berlangsung lama, setelah dikerok dan tidur badan langsung enakan. Setelah itu, pola makan dan gaya hidup lama tetap dipertahankan. Tubuh masih diberi asupan gula dan gorengan, tidak pernah ada jadwal rutin olah raga.

Hingga saya tiba pada satu titik, tubuh ini protes keras dengan perilaku empunya. Tubuh benar-benar tidak terima, diperlakukan 'semena-mena' oleh pemakainya.

Sekitar Mei 2016, pukul 3 dini hari..

Saya punya kebiasaan bangun dini, mengisi waktu dengan membaca, membuka laptop atau kegiatan lainnya. Tiba-tiba ada yang ganjil dirasakan tubuh, saya benar-benar tidak bisa bangkit dari tempat tidur.

Bergerak sedikit saja terasa sakit, di leher bagian belakang darah seperti membeku. Untung suara ini masih bisa keluar, bisa teriak berusaha memanggil istri.

Anak sulung mendengar, bangun dan bergegas membangunkan ibunya. Masih dalam posisi berbaring, istri dan anak menarik dua tangan si ayah.

Aduuuuh, sakiiiit sekali !!

Tulang seperti mau rontok, susah payah tubuh tambun ini berusaha berdiri. Terbersit di otak, bagaimana agar darah bisa mengalir dengan lancar. Geliga Krim saya oleskan dan pijat perlahan, terutama pada leher bagian belakang.

Geliga Krim andalan saya -dokpri
Geliga Krim andalan saya -dokpri
Nyeees, terasa pada leher bagian belakang, kemudian menyebar melalui otot ke bagian tubuh lain. Saya memaksa diri bangkit, sembari menggumam doa, dua kaki berayun tertatih berjalan. Sekitar lima sampai sepuluh menit, berjalan mengitari ruang tengah akhirnya badan mulai enteng.

Sejak peristiwa dini hari memilukan, tumbuh semangat kuat untuk berubah. Saya segera mendatangi dokter, melakukan serangkaian medical check up. Niat  berubah semakin membulat, mendengar statment dokter tentang potensi terjadi pelemakan pada hati.

Hasil konsultasi dengan dokter, diperlihatlan potensi pelemakan hati -dokpri
Hasil konsultasi dengan dokter, diperlihatlan potensi pelemakan hati -dokpri
Sejak saat itu, saya berjanji pada diri untuk diet dan rajin olah raga.  Bertekad menerapkan sikap disiplin, tidak mau mengalami kejadian serupa pada lain waktu.

Keesokan hari sepulang dari dokter dan ahli nutrisi, segala petuah tercatat dijalankan. Aneka gorengan, kue manis dan makanan sejenis disingkirkan, menggantinya dengan konsumsi sayur, atau memperbanyak asupan realfood. Apa itu makanan realfood, adalah makanan asli yang datang dari alam tanpa diolah tangan manusia.

Seperti buah-buahan yang matang di pohon, itu adalah makanan sejati yang masih asli. Buah matang di pohon, adalah makanan yang tumbuh di bumi dan diolah sinar matahari.

Sumber karbohidrat juga diperhatikan, biasanya dari nasi putih kemudian diganti dengan karbohidrat yang datang dari umbi-umbian. Minuman softdrink, atau dicampur dengan gula disingkirkan, beralih kepada air putih atau air mineral.

Tepatnya bukan menghilangkan sama sekali, sesekali pengin makan nasi putih, gorengan atau minum softdrink masih diperbolehkan. Asal makan sedikit atau seperlunya, sekedar menghilangkan rasa kepingin. Jangan keterusan lho, bisa-bisa gagal diet tidak jadi sehat deh.

O'ya, tidak lupa aktif bergerak. Setiap pagi saya jalan cepat, seperti saran ahli olah raga, berjalan seperti sedang terburu-buru. Selain itu dimodifikasi dengan jogging dan senam, biasanya saya lakukan pada akhir pekan.

Sebulan dua bulan berlalu, perlahan tapi pasti ada yang berubah dengan badan ini. Nafas yang semula gampang ngos-ngosan, rutinitas kerokan, gampang capek dan masuk angin satu persatu lenyap.

Terhitung satu setengah tahun berjalan, gaya hidup dan pola makan baru dengan tekun diterapkan. Kini tubuh tambun, perut buncit, berganti mendekati ideal. Baju dan celana lama tersimpan di lemari, kalau dipakai mulai tampak kedodoran.

Bergabung dalam komunitas fruitaholic ( saya berdiri di kanan baju putih) -dokpri
Bergabung dalam komunitas fruitaholic ( saya berdiri di kanan baju putih) -dokpri
-0-

Meskipun kini badan relatif lebih langsing, ternyata masalah dengan otot dan pegal tidak serta merta terhindar. Pernah saya mengikuti kelas yoga minggu pagi, diadakan di ruang terbuka taman kota. Pulang dari kegiatan menguras keringat ini, tiba-tiba otot perut ini merasakan kram.

Pernah juga pada hari minggu yang berbeda, ketika asyik jogging saya menginjak lubang tertutup daun dan rumput. Alhasil  saya hampir jatuh, kaki keselo dan terpaksa tidak melanjutkan lari yang sudah separuh jalan. Kalau badan terlalu capek berkatifitas, rasa pegal bisa langsung menyerang

Lagi-lagi ada Geliga Krim andalan saya, sangat membantu meredakan otot saat terjadi perut kram, kaki keseleo atau pegal. Cukup dioleskan di daerah yang sakit, kemudian dipijat secara perlahan, kram, kaki keseleo, pegal di punggung, pundak, persendian akan hilang dengan sendirinya. Saya bisa lebih aktif bergerak, tanpa kawatir terganggu sakit masalah otot. 

Kini saya lebih suka bepergian menggunakan transportasi umum, daripada mengemudikan motor sendiri.  Motor diparkir di stasiun atau dekat halte, selanjutnya jalan setengah lari mengejar Commuter Line atau Trans Jakarta. 

Bayangkan, berapa banyak kalori terbakar untuk jalan, lari atau berdiri di transportasi massal. Selain lebih hemat ongkos, keuntungan lain badan lebih sehat dan segar.

Saya sudah lama mencoret, kebiasaan kerokan setiap satu atau dua minggu sekali dalam hidup. Dalam setahun terakhir, seingat saya baru sekali kerokan akibat kehujanan.

Mindset mulai terbentuk, tidak mudah tergiur menyentuh apalagi mengambil gorengan dan atau makanan manis. Lebih memilih konsumsi buah atau sayuran, kemudian memperbanyak minum air putih.

Coba Kompasianer rasakan sendiri, kalau badan kita sehat dijamin akan bebas bergerak. Kita menjadi lebih dinamis, aktif dan kreatif, otomatis produktifitas akan meningkat. --salam sehat-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun