Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Badan Bebas Pegal Modal Utama Menggapai Produktivitas

24 Oktober 2017   11:43 Diperbarui: 24 Oktober 2017   12:54 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan bebas pegal jadi bebas bergerak- dokpri

Apakah badan saya sehat?

Saya yakin, anda pasti bisa menjawabnya sendiri.

Satu atau dua minggu sekali, punggung saya rutin dikeroki istri akibat kecapekan. Saya hapal kebiasaan tubuh, gampang diserang masuk angin kalau pulang terlalu larut.

Semua keadaan tidak berlangsung lama, setelah dikerok dan tidur badan langsung enakan. Setelah itu, pola makan dan gaya hidup lama tetap dipertahankan. Tubuh masih diberi asupan gula dan gorengan, tidak pernah ada jadwal rutin olah raga.

Hingga saya tiba pada satu titik, tubuh ini protes keras dengan perilaku empunya. Tubuh benar-benar tidak terima, diperlakukan 'semena-mena' oleh pemakainya.

Sekitar Mei 2016, pukul 3 dini hari..

Saya punya kebiasaan bangun dini, mengisi waktu dengan membaca, membuka laptop atau kegiatan lainnya. Tiba-tiba ada yang ganjil dirasakan tubuh, saya benar-benar tidak bisa bangkit dari tempat tidur.

Bergerak sedikit saja terasa sakit, di leher bagian belakang darah seperti membeku. Untung suara ini masih bisa keluar, bisa teriak berusaha memanggil istri.

Anak sulung mendengar, bangun dan bergegas membangunkan ibunya. Masih dalam posisi berbaring, istri dan anak menarik dua tangan si ayah.

Aduuuuh, sakiiiit sekali !!

Tulang seperti mau rontok, susah payah tubuh tambun ini berusaha berdiri. Terbersit di otak, bagaimana agar darah bisa mengalir dengan lancar. Geliga Krim saya oleskan dan pijat perlahan, terutama pada leher bagian belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun