Meskipun kini badan relatif lebih langsing, ternyata masalah dengan otot dan pegal tidak serta merta terhindar. Pernah saya mengikuti kelas yoga minggu pagi, diadakan di ruang terbuka taman kota. Pulang dari kegiatan menguras keringat ini, tiba-tiba otot perut ini merasakan kram.
Pernah juga pada hari minggu yang berbeda, ketika asyik jogging saya menginjak lubang tertutup daun dan rumput. Alhasil  saya hampir jatuh, kaki keselo dan terpaksa tidak melanjutkan lari yang sudah separuh jalan. Kalau badan terlalu capek berkatifitas, rasa pegal bisa langsung menyerang
Lagi-lagi ada Geliga Krim andalan saya, sangat membantu meredakan otot saat terjadi perut kram, kaki keseleo atau pegal. Cukup dioleskan di daerah yang sakit, kemudian dipijat secara perlahan, kram, kaki keseleo, pegal di punggung, pundak, persendian akan hilang dengan sendirinya. Saya bisa lebih aktif bergerak, tanpa kawatir terganggu sakit masalah otot.Â
Kini saya lebih suka bepergian menggunakan transportasi umum, daripada mengemudikan motor sendiri. Â Motor diparkir di stasiun atau dekat halte, selanjutnya jalan setengah lari mengejar Commuter Line atau Trans Jakarta.Â
Bayangkan, berapa banyak kalori terbakar untuk jalan, lari atau berdiri di transportasi massal. Selain lebih hemat ongkos, keuntungan lain badan lebih sehat dan segar.
Saya sudah lama mencoret, kebiasaan kerokan setiap satu atau dua minggu sekali dalam hidup. Dalam setahun terakhir, seingat saya baru sekali kerokan akibat kehujanan.
Mindset mulai terbentuk, tidak mudah tergiur menyentuh apalagi mengambil gorengan dan atau makanan manis. Lebih memilih konsumsi buah atau sayuran, kemudian memperbanyak minum air putih.
Coba Kompasianer rasakan sendiri, kalau badan kita sehat dijamin akan bebas bergerak. Kita menjadi lebih dinamis, aktif dan kreatif, otomatis produktifitas akan meningkat. --salam sehat-