Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Tua Harus Bangga dengan Anaknya

22 September 2017   17:30 Diperbarui: 22 September 2017   17:38 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah ada peristiwa mengesankan, saat anak tuna rungu menghendaki suatu barang. Si ibu tak mau serta merta memberikan, kecuali sang anak memenuhi syarat ditentukan.

Lekaki muda dan tampan, dibuat kecapekan oleh ibunya saat disuruh mengucap kata "Pulang". Dengan keterbatasan dimiliki, anak ini susah melafalkan kata dimaksud yang diucapkan adalah kata "Pula' tanpa huruf 'NG' di belakangnya.

Saya bisa merasakan, pasti si anak kesulitan sekali mengikuti kemauan sang ibu. Dasar ibu tak mau putus asa, bersikeras anak mengulang kata dimaksud, agar sempurna menjadi kata "Pulang."

Bayangkan sendiri, setelah dua jam berlalu, kata "Pulang" berhasil dilafalkan pada detik detik terakhir.

Barang diingini si anak diserahkan, namun karena terlanjur kesal barang tersebut dilempar kepada ibunya. "kening saya robek dan berdarah" kisah ibu luar biasa ini---hiks saya terharu.

Mungkin Kompasianers  pernah mendengar, sebuah kalimat keren 'Hasil tidak pernah mengkhianati usaha.' Jerih payah sang ibu benar tidak sia-sia, putra kesayangan berkebutuhan khusus ini kini tumbuh dewasa dan berprestasi.

Pernah diundang di forum international, menjadi pembicara di sebuah event bergengsi.  Sepak terjangnya sebagai anak muda terlihat, anak ini ingin memperjuangkan hak bagi kaum tuli.

Coba Kompasianer perhatikan, kini di beberapa acara televisi sudah ada juru bahasa isyarat. Terutama pada siaran berita, juru bahasa ini membantu saudara kita yang tuli mengikuti perkembangan dunia.

'Sebagai orang tua, apapun keadaannya kita harus bangga dengan anak sendiri. Kalau kiat tidak bangga, orang lain akan merendahkan' ucap si ibu dengan wajah optimis. Kalimat ini menghunjam di benak, membuat saya malu berhenti belajar menjadi orang tua.

Ayah dan ibu Kompasianers, yuk bersama sama belajar dan belajar menjadi orang tua yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun