Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kompasianer Mengunjungi Pabrik Faber-Castell di Cibitung

13 Juli 2017   04:41 Diperbarui: 13 Juli 2017   08:47 2703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa tak kenal nama Faber-Castel,  brand alat tulis terkenal dengan kualitas jaminan mutu. Anak saya di rumah pemakai Faber-Castell, mulai dari pensil, penghapus, connection pen dan lainnya.  Faber-Castell sangat mudah ditemui dan di beli, mulai dari toko alat tulis, tempat foto copy, koperasi sekolah sampai Toko Buku terkemuka.

Selasa 11/7'17 sebelum jam 07.00 pagi, saya sudah sampai di halaman Bentara Budaya Jakarta depan gedung Kompas. Tampak datang beberapa nama Kompasianer's lain, bersiap memulai perjalanan menuju daerah Cibitung.

Yup, selasa yang cerah diadakan "Kompasiana Visit FABER-CASTELL Cibitung". Bus mulai bergerak pada pukul delapan lebih, lalu lintas padat sehingga perjalanan tersendat sendat. Macet menjadi pemandangan sehari hari, mencapai satu lokasi membutuhkan waktu tempuh lebih lama.

Tapi Kompasianer's tetap bersemangat melanjutkan perjalanan, demi menuntaskan rasa penasaran terhadap produk Faber-Castell.

Beruntung ada bookled dibagikan di awal leberangkatan, bisa menjadi bahan bacaan sepanjang perjalanan.

Sekilas Sejarah Faber-Castell

Faber-Castell sudah ada sejak tahun 1761, didirikan oleh Kaspar Faber di kota Stein-Nurenberg Jerman. Kota Nurenberg memang terkenal sebagai kota produsen alat tulis mendunia, tersebab sejak masa pertengahan memiliki banyak pengrajin mainan kayu dan akhirnya melahirkan keahlian dalam membuat pensil.

Faber-Castell berkembang sampai generasi ke 4, tahun 1839 Baron Lothar von Faber sebagai pemimpin perusahaan memberi nama pensil 'A.W Faber' sampai ada grade pensil 6H- 8B. Hal tersebut sebagai penanda terjadinya modernisasi, sekaligus mengukuhkan nama Lothar von Faber sebagai bapak pensil.

Produk Faber-Castell - dokpri
Produk Faber-Castell - dokpri
Pada tahun 1898 Baroness Ottillie von Faber menikah dengan Count Alexander zu Castell- Rudenhausen, kemudian menggabungkan dua nama menjadi Faber-Castell.

Faber-Castell merupakan salah satu perusahaan alat tulis terbesar dan tertua di dunia, memiliki 25 kantor perwakilan di seluruh dunia. Secara global ditunjang 14 Pabrik di 10 negara dengan 7000 karyawan, produknya sudah tersebar dan didistribusikan hingga 120 negara.

25 tahun yang lalu Faber-Castell meluncurkan proyek hutan di Brazil, berupa perkebunan pinus seluas 100 Kilometer persegi.

Perkebunan yang menyediakan sumber bahan baku, untuk pembuatan pensil dan krayon. Perkebunan telah mendapatkan sertifikasi FSC, sebagai kawasan dengan lingkungan yang baik serta memberi keuntungan sosial ekonomi.

Dengan penggunaan energi regeneratif, selama tiga tahun Faber-Castell berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 20.607 ton. Hutan sendiri berhasil menyerap emisi CO2 hingga 100.000 ton, Faber-Castell termasuk segelintir perusahaan yang menetralkan emisi karbon.

Sejarah FABER-CASTELL Indonesia

Faber-Castell di Indonesia berdiri pada tahun 1990-an, ditandai dengan dibangunnya pabrik pensil (PT A.W. Faber-Castell) di Narogong Bekasi. Pada tahun 1999 melalui perusahaan lokal PT. Fabrindo Perkasa, menggarap untuk distribusi dan marketing.

Pada tahun 2005 seluruh kegiatan diambil alih Faber-Castell, berubah nama menjadi PT Faber-Castell International Indonesia. Saat ini Faber-Castell memiliki 7 kantor perwakilan, yaitu di Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Samarinda.

Faber-Castell juga mengelola pabrik marker, terletak di kawasan Industri MM 2001 Cibitung Jawa Barat. Pabrik yang di Cibitung  inilah, menjadi tujuan kompasianer's dalam "Kompasiana Visit Faber-Castell Cibutung".

Pabrik marker berdiri sejak tahun 2003, telah memenuhi kebutuhan ekspor ke 30 negara. Faber-castell telah mendapat kepercayaan konsumen, sebagai salah satu merk alat tulis yang diterima baik lokal maupun mancanegara.

-0o0-

Kompasianers di Pabrik Faber-Castell -dokpri
Kompasianers di Pabrik Faber-Castell -dokpri
Jelang tengah hari, akhirnya  kami sampai di Kawasan Industri MM 2001 Cibutung. Berdiri Pabrik luas dan megah, tampak jelas tulisan Faber Castell di dekat pintu gerbang. Bus yang membawa kami tak kesulitan menuju lokasi, dengan dua kali belok sampai di areal Pabrik Faber-Castell.

Satu persatu Kompasianers masuk ke pabrik, lantai hijau bersih berkilau terhampar di hadapan kami. Tampak karyawan pabrik sibuk dengan pekerjaan masing-masing, setiap bagian memiliki tugas yang saling terintegrasi.

Bermula dari packaging raw material, chemical, ink, sampai finish good. Kemudian melalui quality control, melewati proses Production Injection. Setelah itu terdapat production mix ink, dan production assembling terakhir packing produk.

Setiap tahapan melalui prosedur quality control yang ketat, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Sebagai konsumen, saya pribadi sangat memaklumi kalau Faber-Castell harganya lebih mahal. Karena yang ditawarkan adalah produk berkualitas, terbukti lebih tahan lama dengan mutu tinta yang juga teruji. ibarat pepatah "ada harga ada kualitas", konsumen bisa menerapkannya pada produk Faber-Castell.

Selanjutnya Kompasianer's menuju aula, mengikuti kegiatan yang benar benar bisa melepaskan stress. Kami diajak mewarnai gambar, tentu dengan warna dan bentuk sesuai selera. Melalui metode khusus, benar-benar melupakan kelelahan perjalanan menuju lokasi pabrik.

Kegiatan ini sangat-sangat terasa menfaatnya, sangat bisa membuat relax dan beban pikiran lepas bebas.

Sesi games yang membuat suasana semakin segar, tak lupa pembagian hadiah untuk live twit dan live IG terbaik.

-0o0-

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Faber-Castell berkomitmen memberikan yang terbaik, selain produk berkualitas juga program yang bermanfaat untuk masyarakat.

Kegiatan Workshop Guru diadakan Faber-Castell, mengingat bapak ibu para pengajar memiliki kontribusi yang besar. Terutama dalam pembentukan karakter, mental dan kecerdasan anak anak bangsa. Workshop Guru menembus pelosok dan perbatasan negeri tercinta Indonesia, bahkan sampai mengirim perwakilan ke mancanegara.

Masih ada lagi "Lomba Gambar Nasonal", melibatkan hingga ribuan anak Indonesia. Lomba gambar persembahan Faber-Castell, berhasil memecahkan Rekor MURI untuk predikat lomba gambar dengan peserta terbanyak. 

Enam anak pemenang Lomba Gambar Nasional, mendapatkan hadiah jalan jalan ke Jerman bersama orang tuanya (Ibu). Masih ada kegiatan inspiratif lainnya, yaitu Lomba Menulis Cerpen untuk anak muda. Lomba Gambar Art & Graphic, serta ada kegiatan Ekspedisi Faber-Castell.

Tak terasa hari mulai senja, saatnya Kompasianers kembali ke titik awal di Bentara Budaya Jakarta. Beruntung lalu lintas balik tidak macet, sehingga waktu tempuh tidak terlalu panjang di perjalanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun