Perkebunan yang menyediakan sumber bahan baku, untuk pembuatan pensil dan krayon. Perkebunan telah mendapatkan sertifikasi FSC, sebagai kawasan dengan lingkungan yang baik serta memberi keuntungan sosial ekonomi.
Dengan penggunaan energi regeneratif, selama tiga tahun Faber-Castell berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 20.607 ton. Hutan sendiri berhasil menyerap emisi CO2 hingga 100.000 ton, Faber-Castell termasuk segelintir perusahaan yang menetralkan emisi karbon.
Sejarah FABER-CASTELL Indonesia
Faber-Castell di Indonesia berdiri pada tahun 1990-an, ditandai dengan dibangunnya pabrik pensil (PT A.W. Faber-Castell) di Narogong Bekasi. Pada tahun 1999 melalui perusahaan lokal PT. Fabrindo Perkasa, menggarap untuk distribusi dan marketing.
Pada tahun 2005 seluruh kegiatan diambil alih Faber-Castell, berubah nama menjadi PT Faber-Castell International Indonesia. Saat ini Faber-Castell memiliki 7 kantor perwakilan, yaitu di Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Samarinda.
Faber-Castell juga mengelola pabrik marker, terletak di kawasan Industri MM 2001 Cibitung Jawa Barat. Pabrik yang di Cibitung  inilah, menjadi tujuan kompasianer's dalam "Kompasiana Visit Faber-Castell Cibutung".
Pabrik marker berdiri sejak tahun 2003, telah memenuhi kebutuhan ekspor ke 30 negara. Faber-castell telah mendapat kepercayaan konsumen, sebagai salah satu merk alat tulis yang diterima baik lokal maupun mancanegara.
-0o0-
Satu persatu Kompasianers masuk ke pabrik, lantai hijau bersih berkilau terhampar di hadapan kami. Tampak karyawan pabrik sibuk dengan pekerjaan masing-masing, setiap bagian memiliki tugas yang saling terintegrasi.
Bermula dari packaging raw material, chemical, ink, sampai finish good. Kemudian melalui quality control, melewati proses Production Injection. Setelah itu terdapat production mix ink, dan production assembling terakhir packing produk.