Kalimat ini disambut dengan anggukan Si Ayah.
Keputusan anak lanang ini lumayan tepat, barang yang ingin dibeli sebenarnya juga meringankan beban orang tua sekaligus.
Bagaimana tidak, lebaran tahun ini beriringan dengan datangnya tahun ajaran baru. Setelah dana teralokasikan untuk kebutuhan hari raya, orang tua musti konsentrasi lagi mencari biaya sekolah. Apalagi tahun ini adiknya masuk sekolah dasar, pada awal puasa sudah membayar uang masuk sekolah baru.
Berdua menyusuri rak demi rak di gerai sepatu di satu pusat perbelanjaan, menilik satu persatu model, warna sekalian mengecek angka terpasang di bandrol. Kami berpindah dari etalase ke etase, berganti satu merk ke merk lain. Ketika mendapati warna dan model sesuai selera, terpaksa harus melepaskan barang ketika harganya tidak sesuai kantong.
Cukup lama menimbang-nimbang jenis sepatu, sampai akhirnya ketemu barang yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan. Ayah musti nambah uang lebih dari kesepakatan awal, tetapi tidak masalah daripada semua harga ditopang dompet Si Ayah.
Berdua pulang dengan langkah ringan dan hati riang, anak dan ayah merasa mendapat kemenangan yang sama. Anak bisa sekolah memakai sepatu baru, ayah tak perlu menanggung semua harga sepatu yang dibeli.
Alangkah sederhana setiap masalah anak dan orang tua, kalau jalan keluar ditempuh adalah kesepakatan dua belah pihak. Orang tua tidak memaksakan kehendak, pun anak tidak musti merengek-rengek untuk mendapatkan suatu barang.
"Ayah, adik mau beli sepatu dan baju renang pakai uang lebaran."
Suara gadis kesayangan menyahut, melihat kakak sedang mencoba sepatu baru di rumah. Keputusan Si Adik tentu mendapat dukungan penuh, mengingat di sekolah baru ada ekskul berenang sebulan sekali.
Bayangkan, kalau saja anak-anak mau membelanjakan uang pribadi untuk hal yang lebih penting---misalnya kebutuhan sekolah. Selain kebutuhan sekolah terpenuhi, beban orang tua juga merasa diringankan.
Sedari kecil, anak-anak sangat bisa dididik agar tidak konsumtif. Caranya cukup simpel, misalnya tidak sekedar membeli mainan yang biasanya tidak lama pakai. Dengan mengajak menggunakan uang untuk hal yang lebih penting, otomatis mengajak anak berpikir lebih jauh ke depan.