Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan

6 Maret 2017   20:33 Diperbarui: 6 Maret 2017   20:54 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ayah dengan anak perempuan-dokpri

Ayahsebagai kepala keluarga, memegang peranan central dalam sebuah rumah tangga.Ayah sebagai pencari nafkah dan pelindung keluarga, keberadaannya sangatpenting tak bisa ditiadakan. Tanggung jawab yang tidak kecil, kadang membuatayah menanggung “beban” pikiran.

Berjuangmempertahankan asap dapur ngebul, memikirkan aneka kebutuhan keluarga. Semuayang dilakukan ayah, menuntut kosentrasi dalam persaingan kehidupan. Kadangayah punya masalah, baik dengan rekan kerja atau relasi bisnis. Ayahmemikirkan, bagaimana usaha dirintis tetap terus berjalan. 

Ayahdengan kehebatannya, seyogyanya tetap memasang wajah sumringah. Ayah hebat,tampil menawan pada anak anak dan istri di rumah. Ayah sang penyayanglah, yang mendapattempat di kalbu anggota keluarga.

Dalamperan kepengasuhan, ayah tetap bisa mengambil bagian lho. Tak perlu menunggu ibu,untuk merespon kebutuhan anak-anaknya. Apabila punya balita sedang menangis,ayah bisa juga turun tangan langsung. Mengganti popok yang penuh pipis,membuatkan susu, menyuapi, menggendong dan nina bobo. 

Ah,betapa berutung istri dan anak-anak. Mereka bisa merasakan kehangatan, daripahlawan yang mereka kagumi. Saya yakin, sikap seperti ini tak menjatuhkankredibilitas ayah. 

Pengalamananak bersama ayah, menjadi moment berharga bagi anak di kemudian hari.Kedekatan ayah pada anak, memberi pengalaman baru untuk buah hati.

Berinteraksidengan ayah, bagi anak perempuan akan menemukan figur. Kelak ketika gadismungil bertumbuh dewasa, memiliki gambaran lelaki seperti apa dipilih menjadiimam.

Bermaindan ngobrol dengan ayah, bagi anak lelaki menjadi percontohan sikap danperilaku. Bagaimana ketika kelas dewasa, jagoan keren ini akan memperlakukananggota keluarga yang dipimpinnya.

Jabatanayah, sesungguhnya jabatan keren dalam kehidupan. Menjadi ladang perjuangan,akan menuai panen di masa senja usia hingga persembahan doa alam baqa.  

Ayahyang tidak mau peduli, membuat anak memiliki masalah dengan lingkungannya. Kenakalanremaja yang kita saksikan, bisa jadi dipengaruhi situasi dari dalam rumah. Anakyang kurang komunikasi dengan orang tua, cenderung tidak bisa melepaskanuneg-unegnya. Tak ayal, sikap dan pelampiasannya pada dunia di luar rumah.

Kasihansekali ayah, buah hati yang dihadirkan melalui darah dan dagingmu. Sejatinyaanak tak menuntutmu berlebih, hanya ingin mendapat asupan kasih sayang. Hanyadengan kebahagiaan, niscaya mampu memantik potensi pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun