Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Semestinya Seorang Ayah

26 Januari 2017   14:03 Diperbarui: 26 Januari 2017   14:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayah pekerja keras -dokpri

"Kalau belum punya seragam, ya jangan daftar" sahut teman lain

"Heeeh, sudah-sudah" pelatih silat membela kami.

Lama-lama cukup mengusik batin, serta kenyamanan saat berlatih. Latihan minggu ketiga saya absen, kakak memaksa ikut meski tetap berkaos olah raga.

“Pak…, aku belum punya seragam silat"ujar saya hati-hati "Malu.., teman lain sudah pakai baju putih- putih".

Lelaki itu mengarahkan pandangan pada buah hati, raut wajah itu seperti menyimpan sesuatu. Kemudian nafas panjang ditarik dilepas dalam hitungan detik, terdengar hembusan itu sampai di telinga.

nanti yo, le

Keesokan hari saya melihat, ibu membawa karung bekas tempat tepung terigu. Karung yang diambil dari warung kecil tempat jualan ibu, setelah isi terigu di dalamnya dibungkus plastik kiloan. Terhitung ada delapan karung, rupanya saya dan kakak masing masing mendapat jatah empat.

Sampai rumah langsung direndam cuci, entah sampai berapa kali rendam cuci, terakhir dijemur setelah dirasa bersih. Sebersih apapun karung bekas terigu, warna putih kecoklatan tetap saja tampak. Tekstur kain yang kasar tak bisa dihilangkan, memang fungsi aslinya ya untuk karung terigu, bukan bahan membuat pakaian.

"Sini, badanmu diukur"

Saya dan kakak merapat, berdiri tak jauh dari kursi tempat duduk ayah. Mesin jahit lama dibuka penutupnya, siap difungsikan kembali. Kelak pada usia SMA, saya bisa menggunakan mesin jahit ini untuk membuat baju sendiri.

Sekitar tiga hari ayah berjibaku, sore hari sepulang mengajar dan istirahat. Dada ini berdegup kencang, setelah melihat penampakan calon seragam silat. Sementara kakak biasa saja, tak terlalu antusias tapi peduli. Pada sore hari ketiga, sabuk putih sedang dijahit, artinya sebentar lagi siap dipakai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun