Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

FFPI 2016, Laboratorium Sineas Muda Indonesia

25 Januari 2017   04:34 Diperbarui: 25 Januari 2017   05:21 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosiana Silalahi, Pimred KompasTV (Dokumentasi Pribadi)

"Film adalah cerminan masyarakat dan produk suatu bangsa, suatu bangsa bisa dikenal salah satunya melalui film. Kompas TV tidak hanya berkewajiban mempublikasikan berita akurat, tetapi seperti diajarkan founding father Bapak Jacob Oetama,  KompasTV tidak boleh berhenti menumbuhkan harapan bagi bangsa".

Begitu sambutan Rosiana Silalahi, Pemimpin Redaksi Kompas TV saat membuka acara screening dan pengumuman pemenang Festival Film Pendek Indonesia 2016 di Bentara Budaya Jakarta.

Tahun 2016 menjadi tahun ketiga FFPI diselenggarakan oleh Kompas TV, diawali dengan workshop di sepuluh kota bersama Fakultas Film dan Televisi Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Roadshow dilaksanakan secara marathon, pada 17 mei - 28 oktober 2016 menyambangi Jakarta, Palembang, Medan, Lampung, Denpasar, Banjarmasin, Gorontalo, Pekalogan, Jogjakarta dan Banten.

Sementara kompetisi FFPI 2016, berlangsung mulai tanggal 1 Oktober sampai 20 Desember 2016. Mengangkat tema "Humanisme" yang dekat dengan keseharian, tercatat 276 Film Pendek masuk ke meja panitia. Pada kursi dewan juri FFPI 2016, terdapat nama Ifa Isfansyah, Makbul Mubarak, Deddy Risnanto, dan Frans Sartono

Kompasianer tidak mau ketinggalan menjadi saksi, pada pengumuman pemenang FFPI 2016. Pada kesempatan yang sama, diputar 5 nominasi film pendek kategori pelajar, 5 nominasi film pendek kategori mahasiswa.

Berikut 5 Film Pendek Kategori Pelajar - Nominasi FFPI 2016

1. Dua Hari

Aling murid baru di sebuah sekolah atas, duduk sebangku dengan Adinda gadis berkerudung. Pada hari pertama jajan di kantin kejujuran, kantin di sudut sekolah uniknya tanpa ada penjual. Siswa mengambil makanan sendiri, meletakkan uang di kotak yang disediakan.

Hari kedua Aling terlambat, mendapat hukuman memungut sampah. Tak lama berselang datang terlambat, murid lelaki anak orang kaya bernama Raihan. Murid lelaki ini mendapat hukuman sama, memunguti daun kering di taman sekolah.

Pada adegan terakhir, terdapat satu kalimat panjang diucapkan Aling sekaligus menjadi sari film ini.

*kalimat Aling kesimpulannya begini

-Jika satu pohon buruk, bukan berarti seluruh hutan buruk. Dua hari di sekolah baru, Aling seperti menemukan oase di tengah padang pasir. Sekolah ini tidak membedakan suku, agama, ras, budaya sebagai ajang pemisah dan diskriminasi. Pelangi tidak menjadi pelangi, kalau hanya satu warna-.

2. Mata Hati Djoyokardi

Film ini berjenis dolumenter, dialog yang terjadi alami tanpa diarahkan oleh skenario. Berkisah tentang perjuangan Djoyokardi, seorang kakek berusia 83 tahun. Lelaki renta dengan kondisi ekonomi memprihatinkan, namun pekerja keras pemilik hatinya luar biasa.

Djoyokardi hidup dengan satu anak berkebutuhan khusus, diasuh dengan penuh sayang, telaten tanpa mengeluh.

Sambil menyuapi atau menidurkan anak tersayang, tanpa jemu Djoyokardi menghembuskan doa pengharapan--sungguh mengharukan.

-Secara pribadi, film ini sangat mencerahkan dan menyentuh batin saya. Bahwa kondisi papa bukan sebuah halangan, untuk seseorang mengenggam mimpi dan harapan- (saya menjagokan film ini)

3. KUNG (Jalan Menikung)

Perjuangan anak-anak Desa Kihung, Teluk Betung Barat, Bandar Lampung,  yang kesulitan akses menuju sekolah karena jembatan rusak. Untuk menuju Sekolah Dasar Batu Putu, anak-anak harus turun gunung melewati sungai, menanjak lagi baru sampai sekolah.

Desa Kihung dihuni 55 KK dengan 105 jiwa, sebagian besar penduduk berdagang dan berkebun. Selain itu membuat kolang kaling, di jual ke Bandar Lampung.

Sungguh besar harapan anak-anak, dibangun jembatan agar tak berat menuju sekolah. Termasuk harapan warga, agar roda perekonomian bisa bergerak.

-Sebagai Penonton, selain menikmati jalan cerita yang menarik, saya dibuat terpesona dengan pemandangan desa Kihung. Tehnik pengambilan gambar bagus, mulai jernih aliran sungai, hijau rimbun pepohonan, cokelat kemerahan tanah bebukitan, begitu memanjakan penglihatan-. (saya menebak film ini masuk lima tiga besar)

4. Ijinkan saya menikahinya

Drama percintaan seorang tentara bernama Suryono, berniat menikahi Suryani kekasih pujaan hati. Segala persiapan pernikahan dilakukan berdua, mulai memesan baju dan pernak pernik lainnya. Namun rencana tinggal rencana, perkawinan gagal karena kakek Suryani terlibat PKI tahun 1965.

Ending film ini menyedihkan, berhasil mengaduk-aduk emosi penonton. Pada bagian akhir film, ada adegan Suryani berdiri di jembatan kayu, kemudian mengembang payung, bagian atas digantung pada tali seperti jemuran. Gambar diambil agak menjauh, menampilkan sosok Suryani dalam semi siluet. Kepedihan hati perempuan yang tercabik, sampai kepada saya yang menyaksikan-jangan-jangan ini pemenang nomor satu.

O'ya, Film "Ijinkan Saya Menikahinya" terinspirasi dari film Pulau Buru. Film dengan latar peristiwa tahun 1965, ada cucu yang tidak bisa menikah karena kakek terlibat dalam peristiwa tersebut.

5. Terminal

Suasana terminal bus pada umumnya, terwakili pada adegan awal film pendek ini. Seorang anak muda calon penumpang, berjalan menuju loket karcis. Kemudian duduk di kursi tunggu penumpang, roti dikeluarkan dari bungkusnya dan disantap. Tanpa sadar, pengamen mengamati menahan perut semakin lapar.

Pada saat tiba waktu keberangkatan, anak muda bangkit tas tenteng masih tergeletak di kursi. Pengamen kecil hendak mengambil, tapi ada pengamen lain menginginkan tas tersebut. Akhirnya terjadi perebutan, satu ingin mengembalikan tas lainnya ingin memiliki. Pengamen kecil berhati baik menang, berhasil mengembalikan tas pada pemiliknya.

Atas kebaikan ini sebungkus roti menjadi hadiah, dibagi berdua dengan satu pengamen lainnya.

--Jalan ceritanya sederhana dan mudah dicerna, pesan yang disampaikan juga mengena--

Screening Nominasi FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Screening Nominasi FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Sesi diskusi (Dokumentasi Pribadi)
Sesi diskusi (Dokumentasi Pribadi)
Kemudian Screening  5 Nominasi FFPI 2016 Kategori Mahasiswa

6. Different

Sesuai judul film ini memang tampil berbeda, dikemas unik dengan menampilkan karakter animasi. Mengisahkan seorang perempuan kaya, jatuh hati pada lelaki pengamen. Perbedaan keduanya menjadi penghalang, namun si lelaki berusaha sekuat tenaga menggapai cinta.

Kekuatan penataan musik begitu menonjol, mampu menggambarkan suasana hati dua karakter. Selebihnya dua tokoh animasi, berhadapan terpisahkan ramainya jalan raya. Mobil berseliweran, kertas beterbangan dengan ekspresi wajah yang "berbicara"

Sepanjang cerita yang different, mengajak penonton bermain dengan persepsi sendiri-sendiri. Meski disampaikan dengan bahasa simbolis, namun pesannya sampai pada penonton.

7. Mereguk Asa di Teluk jakarta

Tentang seorang manusia perahu di pinggiran Jakarta, melewatkan banyak waktu tidak di daratan. Pak Bunali nama manusia perahu itu, keadaan memaksa karena berpendidikan rendah. Bersama Hafis anaknya usia sebelas tahun turut melaut, lelaki kecil tidak bersekolah karena Pak Bun tidak ber KTP DKI.

Pahit getir kehidupan dilewati, menghadapi ombak laut seperti ombak kehidupan. Sepi dan ramai hasil tangkapan ikan, dianggap sebagai siklus kehidupan.

- menurut saya, sisi humanis yang diangkat cukup berhasil. Kerasnya kehidupan sangat tergambarkan, dari adegan per adegan dalam film ini. Menggapai Asa di Teluk Jakarta menjadi favorit, saya yakin film ini masuk tiga besar-.

8. I Love Me

Tukang nasi goreng tampak sibuk memasak, perempuan muda berdiri numpang charge Hanphone.

Kemudian adegan dibuat flash back, bermula dari pagi hari di sebuah apartment mewah. Perempuan muda duduk menelusuri wall medsos, melihat dunia dari layar smartphone. Postingan di beberapa tempat muncul, ada yang sedang dance ada yang di mobil dan sebagainya.

Tiba-tiba listrik padam, perempuan muda memutuskan keluar rumah melihat dunia sekitar. Kenyataan keseharian dilihat dengan mata sendiri, sembari diabadikan melalui kamera ponsel. Menjelang malam di pinggiran jalan, bertemu pengamen kecil dan direkam. Namun masalah terjadi, mendadak baterei handphone abis pwer bank mengalami nasib sama..

Mencari tempat numpang charge tidak ketemu, hingga sampai pada tukang nasi goreng. Berkat kebaikan tukang nasi goreng, perempuan muda bisa charge sambil upload rekaman pengamen.

- Terus terang saya agak bingung, pesan mana yang ingin disampaikan. Kebaikan tukang nasi goreng, atau kegigihan si pengamen kecil, atau perempuan muda mendekat dengan kenyataan sehari-hari,saya musti mengeryitkan dahi -

9. OMAH

Film pendek berjudul omah, mengetengahkan pentingnya omah/rumah bagi setiap orang. Agus seorang perantau tiga tahun belum pulang, sementara ibunya di kampung menahan rindu. Sang ayah datang dalam mimpinya, membujuk anak lelakinya agar menemui ibu.

Agus tak serta merta manut, mengingat sang ayah yang supir kendaraan luar kota juga jarang pulang. Namun si ayah dengan bijak menasehati, apa yang dilakukan untuk kelangsungan hidup keluarga.

Agus ketiduran di kursi warung kopi langganan, mendadak terbangun dan muncul keinginan pulang ke rumah. Kemudian pamit kepada penjaga warung, akan segera menemui ibu di kampung.

10. Di Ujung Jari

Film mengangkat fenomena manusia kekininan, dari bangun tidur pagi sampai hendak tidur tak lepas dari smartphone. Lelaki muda ini begitu tergantung dengan gawai, bangun tidur, sambil sikat gigi, berjalan menuju moda transportasi, dalam kereta, di kampus, sampai malam hendak pulang ke kostan.

Pada perjalanan pulang malam hari, kejadiaan naas terjadi handphone dijambret. Otomatis semua kegiatan seharian dilalui tanpa handphone, seperti menemukan kedekatan dengan orang tercinta. Pada adegan akhir film, pemuda ini menemui ibunya dan memeluk.

Iffa Isfansyah sedang menjawab pertanyaan (Dokumentasi Pribadi)
Iffa Isfansyah sedang menjawab pertanyaan (Dokumentasi Pribadi)
Apa dan bagaimana Film itu bagus?

"Film bagus adalah ketika semua unsur dalam film itu pas, jadi tidak hanya unsur sinematografi yang menonjol, atau musiknya saja yang bagus, tapi bagaimana semua unsur bisa menyatu dan saling mengisi" jawab Ifa Isfansyah mewakili dewan juri.

Daaan siapakah pemenangnya?

Kategori Pelajar

1. Ijinkan Saya Menikahinya

2. Mata Hati Djoyokardi

3. Terminal

Pemenang kategori Pelajar FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Pemenang kategori Pelajar FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Kategori Mahasiswa

1. I Love Me

2. Different

3. Mereguk Asa di Teluk Jakarta

Pemenang kategori Mahasiswa FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Pemenang kategori Mahasiswa FFPI 2016 (Dokumentasi Pribadi)
Sebagai orang awam dan penikmat film, secara keseluruhan 10 film pendek nominasi FFPI 2016 sangat bagus. Apalagi menilik film maker  masih Pelajar dan mahasiswa, sehingga kemampuannya masih sangat bisa digali lebih dalam.

Kalau generasi muda di bidang film bisa sehebat ini, bukan mustahil masa depan film Indonesia akan sangat berkualitas. Salut buat Kompas TV dengan FFPI, salut juga untuk semangat adik-adik cerdas pembuat film berkualitas.-salam-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun