-Sebagai Penonton, selain menikmati jalan cerita yang menarik, saya dibuat terpesona dengan pemandangan desa Kihung. Tehnik pengambilan gambar bagus, mulai jernih aliran sungai, hijau rimbun pepohonan, cokelat kemerahan tanah bebukitan, begitu memanjakan penglihatan-. (saya menebak film ini masuk lima tiga besar)
4. Ijinkan saya menikahinya
Drama percintaan seorang tentara bernama Suryono, berniat menikahi Suryani kekasih pujaan hati. Segala persiapan pernikahan dilakukan berdua, mulai memesan baju dan pernak pernik lainnya. Namun rencana tinggal rencana, perkawinan gagal karena kakek Suryani terlibat PKI tahun 1965.
Ending film ini menyedihkan, berhasil mengaduk-aduk emosi penonton. Pada bagian akhir film, ada adegan Suryani berdiri di jembatan kayu, kemudian mengembang payung, bagian atas digantung pada tali seperti jemuran. Gambar diambil agak menjauh, menampilkan sosok Suryani dalam semi siluet. Kepedihan hati perempuan yang tercabik, sampai kepada saya yang menyaksikan-jangan-jangan ini pemenang nomor satu.
O'ya, Film "Ijinkan Saya Menikahinya" terinspirasi dari film Pulau Buru. Film dengan latar peristiwa tahun 1965, ada cucu yang tidak bisa menikah karena kakek terlibat dalam peristiwa tersebut.
5. Terminal
Suasana terminal bus pada umumnya, terwakili pada adegan awal film pendek ini. Seorang anak muda calon penumpang, berjalan menuju loket karcis. Kemudian duduk di kursi tunggu penumpang, roti dikeluarkan dari bungkusnya dan disantap. Tanpa sadar, pengamen mengamati menahan perut semakin lapar.
Pada saat tiba waktu keberangkatan, anak muda bangkit tas tenteng masih tergeletak di kursi. Pengamen kecil hendak mengambil, tapi ada pengamen lain menginginkan tas tersebut. Akhirnya terjadi perebutan, satu ingin mengembalikan tas lainnya ingin memiliki. Pengamen kecil berhati baik menang, berhasil mengembalikan tas pada pemiliknya.
Atas kebaikan ini sebungkus roti menjadi hadiah, dibagi berdua dengan satu pengamen lainnya.
--Jalan ceritanya sederhana dan mudah dicerna, pesan yang disampaikan juga mengena--