Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Bakmi Mewah, Memasak Sepenuh Hati untuk Sang Juara

21 Desember 2016   06:11 Diperbarui: 21 Desember 2016   17:32 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yaaah..., Ayaah....,Yah...Ayaah!" terdengar samar panggilan

"Hemm" sahut si ayah masih merem.

"Kakak lapar" suara lirih dan lemas terdengar

"Heemm" jawab ayah setengah sadar.

"Ayo yah.., kakak lapar" suara lemah terdengar setengah memaksa

"Yyaa...."sahut ayah sambil berusaha bangkit.

Kaki melangkah sedikit diseret, sambil merem telapak tangan mencari posisi gangang pintu. Si anak mengekor, berjalan persis di belakang ayahnya.

Lampu panjar kamar warna buram ukuran lima watt, tidak terlalu membantu penglihatan. Setelah pintu kamar tidur terkuak, mendapati ruang tengah masih gelap. Telapak tangan punya tugas tambahan, mencari letak saklar menempel di dinding.

"KLIK",-saklar ditekan, lampu menyala-. Mata yang setengah terbuka, mendadak kaget terkena silau cahaya lampu.

"Kakak mau makan apa?" tanya ayah mulai mengatasi kantuk

"Yang ada apa Yah?" jawab anak balik bertanya

Pintu menuju dapur dibuka, menuju tempat makan di sudut dapur. Ketika tudung saji dibuka, sudah melompong petanda masakan habis. Ayah dan anak saling berpandangan, seolah membuat kesepakatan mencari alternatif lain.

"Ayah masakin Bakmie Mewah saja ya" tawar ayah spontan.

Anak mengangguk cepat, tanda setuju ide sang ayah. Berdua menuju lemari dapur, tempat ibu menyimpan bahan makanan.

Bakmi Mewah -dokpri
Bakmi Mewah -dokpri
Bagi keluarga kecil ini, Bakmi Mewah menjadi solusi cepat dan praktis. Terutama saat ibu sedang tidak masak, entah karena capek atau usai bepergian. Selain cara masak Bakmi Mewah relatif cepat dan sederhana, harganya juga sangat terjangkau.

Semasa ayah kuliah sampai bekerja, dulu cukup lama menjadi anak kost. Sudah terbiasa masak sendiri mie siap saji, atau membuat minuman sendiri.  Kalau dompet mulai menipis, mie siap saji menjadi konsumsi pilihan.

Tak sekedar urusan masak yang simpel, sampai cuci dan setrika kerap dilakukan ayah. Sehingga secara mental terbentuk oleh keadaan, menjadi pribadi mandiri tak mau menyusahkan orang tua.

Mengatasi kasus si anak, otomatis ayah bisa langsung turun tangan sendiri. Tak perlu melibatkan ibunya, selain menganggu tidur bisa membuat gadis kecil ikut melek.

Masak Bakmi Mewah ? dijamin simple dan tak lama !! *baca sampai tuntas ya

Team marchingband MIN Tangsel- dok group WA
Team marchingband MIN Tangsel- dok group WA
Saya seorang ayah, ingin memanfaatkan setiap moment kebersamaan bersama anak. Memasakkan makanan untuk anak, kesempatan mengejawantahkan rasa sayang kepada anak. Konon kalau makanan dimasak dengan sepenuh hati dan cinta, citarasa dan hasilnya juga akan berbeda. 

Perihal rasa lapar kakak dini hari ini, saya cukup memaklumi.

Pasalnya seharian kakak bersama team berada di Bogor, untuk mengikuti lomba Marchingband. Tiga rombongan bus termasuk  pendamping beriringan, berangkat jam 5 pagi dari sekolah Madarasah di daerah Tangsel.

Kembali ke rumah menjelang isya, lelaki jelang puber ini wajahnya terlihat sangat kecapekan. Setelah mandi dan ganti baju, sholat isya empat rakaat segera ditunaikan. Tubuhnya direbahkan di kasur hambal, sambil menyaksikan acara televisi kegemaran.

Mula-mula terdengar tawanya, saat melihat adegan lucu muncul di layar. Namun lama-lama diam, tak memberi reaksi terhadap tingkah dan ucapan jenaka pelakon di televisi.

Ibunya dari belakang memanjangkan leher, memastikan anak lelakinya.

"Sudah tidur" ujar istri lirih.

Saya membalas dengan anggukan, penanda bisa menangkap dan mengerti informasi disampaikan.

"Mindahin ke kasur nanti saja, biar nyenyak dulu" lanjut istri masih dengan suara lirih

"Kakak sudah makan belum?" tanya saya pelan

Istri menggeleng, "tapi tadi makan di bus sekitar jam lima" jelas istri.

Ibunya memang mendampingi ke Bogor, namun berada di bus berbeda. Seluruh jadwal acara selalu dipantau, mulai dari berangkat sampai pulang.

Tak sia-sia kerja keras dan perjuangan, rutin berlatih seminggu tiga kali selama tiga bulan. Predikat Juara umum disabet, dalam event "Water Kingdom Marching Band Festival". Kemenangan yang sangat membanggakan, pulang membawa serta piala Menpora.

Kakak bersiap lomba Marchingband- dokpri
Kakak bersiap lomba Marchingband- dokpri
Sungguh sebuah prestasi luar biasa, mengingat lomba Marchingband ini baru diikuti pertama kali. Pihak sekolah sempat dibuat kerepotan,  saat mempersiapkan anak didiknya, terutama mengkoordinir seragam dan perlengkapan lomba.

Suka cita belumlah selesai, predikat juara umum menjadi tiket untuk maju dalam perlombaan serupa. Tak tanggung-tanggung, akan bersaing dengan team marchingband sekolah lain memperebutkan Piala Presiden.

Rasanya terbayar sudah segala jerih payah, hasil yang dicapai sungguh maksimal. Berulang kali kepala sekolah mengapresiasi, pada murid didik yang berlatih dengan sungguh-sungguh.

Jarum pendek jam dinding menunjuk di angka dua, rasa kantuk sedikit sirna. Saya sudah hafal di mana Bakmie Mewah disimpan, jadi tak perlu bertanya pada istri. Begitu membuka lemari dapur, langsung tampak kotak kardus Bakmi Mewah. Kotaknya yang relatif besar, cukup menonjol diantara kotak lainnya.

Bakmi Mewah selalu distock -dokpri
Bakmi Mewah selalu distock -dokpri
Dengan warna dasar hitam, pada kanan atas terdapat tulisan Bakmi Mewah warna gold. Tampak gambar Mie dengan potongan daging ayam, sisi pinggir ada potongan tomat, daun kol hijau muda dan ujung sumpit.

Pada sudut bawah kiri, terbaca jelas tanggal expire product. Berjajar dengan logo sertifikasi halal, yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

Siapapun pasti sudah kenal Bakmi Mewah, produk bakmi siap saji dengan daging ayam asli. Selain nikmat dan lezat, pasti enak dan aman untuk dikonsumsi.

Istri sengaja menyetok Bakmi Mewah, karena rasanya memang beda dengan mie pada umumnya.

"Rasanya seperti bakmi restoran" ujar istri suatu hari.

Bakmi Mewah berbahan utama, tepung terigu, tapioka, semakin sedap berbaur dengan daging ayam, jamur, daun bawang.  Yang perlu dicatat, potongan daging ayamnya asli. Jadi yang konsumen nikmati, tidak sekedar rasa dan aroma ayamnya saja.

Mengamati iklan atau gambar mie siap saji lainnya, kerap kita saksikan di atas mie ada telur mata sapi, daging ayam bakar, udang goreng jumbo, sayuran hijau atau bahan lainnya. Begitu konsumen membeli, isinya hanya mie doank dengan citarasa tertentu.

Mau mie rasa soto ayam, rasa ayam panggang penyet, rasa bakso, rasa ikan tuna, rasa opor ayam atau rasa-rasa lainnya. Begitu bungkus dibuka isinya mie saja, yang membedakan pada komposisi bumbunya.

Cara Memasak Bakmi Mewah-dokpri
Cara Memasak Bakmi Mewah-dokpri
Bagaimana Bakmi Mewah?

Semua bahan bukan khayalan alias ada wujudnya. Ibarat kata, irisan daging ayam yang ada di gambar memang benar ada di dalamnya.

Caranya memasak juga sangat praktis, tak perlu iris-iris bahan dan bumbu. Siapapun pasti bisa, jadi tak perlu membangunkan istri. Kalau belum bisa, pada kotak bagian belakang ada panduannya.

Mula-mula masak air dalam panci sampai mendidih, kemudian masukkan mie kering. Setelah direbus sekitar 2 menit, angkat mie lalu tiriskan. Tuang rebusan mie dalam mangkok, kemudian masukkan bumbu, kecap, daun bawang dan aduk sampai rata.  Proses paling ujung, tuang potongan daging ayam asli boleh ditambah sambal kalau suka pedas.

Bakmi Mewah siap disantap-dokpri
Bakmi Mewah siap disantap-dokpri
Taraaa..!!

Bakmi Mewah tanpa kuah siap disantap, rasakan sensasi bakmi restorant dalam Bakmi Mewah.

Bak chef ternama, saya sajikan bakmi mewah dengan piring saji yang cantik. Dengan harapan, selera makan kakak terbangkitkan. Sebenarnya sih pengin, ditambah toping sosis, udang  atau bahan lainya. Tapi situasi sedang tidak memungkinkan, jadi masak Bakmi Mewah yang original saja sudah cukup. Toh saya yakin, citarasa Bakmi Mewah memang sudah mewah dari sononya :).

Tak sampai sepuluh menit menunggu, kakak langsung menyantap Bakmi Mewah olahan ayahnya. Tentu satu porsi khusus untuk anak lanang, saya tidak tega ikut-ikutan makan. Apalagi perut memang sedang tidak lapar, jadi tak berminat ikut nimbrung makan.

"Untung ada Bakmi Mewah" batin saya.

Kakak menyantap bakmi mewah dengan lahap, tentu saja senang hati ini melihatnya.

"Bagaimana kak, enak gak Bakmi Mewahnya?" tanya saya, duduk tak jauh darinya.

Kepalanya mengangguk, sembari menunjukkan jempol di tangan kanannya. Puas melihat anak lanang sedang lahab, satu mangkok Bakmi Mewah ludes tak sampai sepuluh menit.

Makan Bakmi Mewah dini hari juga nikmat-dokpri
Makan Bakmi Mewah dini hari juga nikmat-dokpri
Btw, Bakmi Mewah memang cukup lain rasanya. Sangat cocok untuk segala suasana, saat piknik bersama keluarga atau acara lainnya. Sebagai bekal sekolah juga pas, bisa dipadankan dengan makanan lain. Misalnya ditaburi irisan sosis atau telur, mau ditambah sayuran juga enak.

"Yah, bobo lagi yuk" ajak anak lanang setelah kenyang.

Hari masih dini, jam menunjukkan angka di setengah tiga. Saya menuruti ajakan kakak, meski tak yakin bisa tidur. Kalau sudah bangun dan melakukan aktivitas, mata ini bisa bablas melek sampai siang. Saya hanya rebahan di samping anak, memastikan sampai terlelap si buah hati. Selanjutnya membaca buku, atau membuka laptop untuk menulis.

Karena perut sudah terisi, dengan cepat kakak kembali terlelap. Memandangi wajah jagoanku, tumbuh perasaan sayang yang mendalam. Tiba- tiba saya merasa bersyukur, melalui episode dini hari dengan lancar.

Sungguh saya menikmati, setiap tahapan memasak Bakmi Mewah sambil menyingkirkan rasa kantuk. Karena yakin kelak saat anak ini dewasa, akan mengingat moment masak Bakmi Mewah pada dini hari. Persis seperti saya mengingat kisah masa lalu, baik saat bersama ayah atau ibunda.

Rasa tulus menyayangi, terpancar dari raut wajah, muncul dari ucapan dan perangi. Hasilnya Bakmi Mewah yang lezat dan enak, akan dikenang dalam benak sang juara.

-Tumbuhlah menjadi anak soleh, sehat dan cerdas anakku-, doa saya hunjamkan sembari memandangi wajahnya.

Waktu kembali merambat, menjemput pagi yang sebentar lagi datang. - Terima kasih Bakmi Mewah, Yuk memasak sepenuh hati-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun