Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mestinya Tidak Ada Kata Telat Menikah

13 Desember 2016   04:53 Diperbarui: 13 Desember 2016   06:05 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ukuran kesiapan seseorang dalam menikah, tentu tak bisa dipandang dari hal yang kasat mata. Misalnya dari kepemilikan harta bendawi, apalagi diukur dari jatah usia yang telah dilewati. Kesiapan itu bisa diukur, (menurut saya ya) dari kesiapan menerima ketentuan-NYA setelah maksimal berusaha.

Akankah jodoh yang Allah datangkan cepat, atau mungkin masih dalam waktu lama. Apakah jodoh yang menghampiri sesuai kriteria, atau bisa jadi ternyata sedikit meleset dari harapan  terpendam. Bahkan bisa jadi, mungkin Allah belum memberi jodoh di dunia ini-- untuk point terakhir, jangan melemahkan usaha sampai batas kemampuan.

Yang lebih utama terus evaluasi diri, dengan tekun mencari musabab jodoh belum bersua. Membenahi niat terkait menikah, sudah lurus untuk mencari keridhoan Allah atau ada terbersit tujuan lain.

ilustrasi-dokpri
ilustrasi-dokpri
Memantaskan diri terutama dari sisi mental, dengan memperbanyak ilmu dan pemahaman tentang berumah tangga. Orang dengan bekal (baca ; ilmu) yang cukup, tentu lebih besar peluang didekati calon mertua--amin.  Jangan terlalu pemilih dari sisi fisik saja, tapi lebih mengutamakan akidah. Serta perbanyak sabar dan syukur, benar-benar tunduk dengan ketentuan-NYA atas diri kita.

Nah kalau sudah semua diserahkan pada-NYA, smoga tak ada gundah untuk pertanyaan kapan menikah. Kata "telat" menikah, sebatas ukuran pemikiran yang sangat terbatas pemahaman.

Padahal kalau memang jodoh datang, saat memasuki usia empat puluh tahun. Kalau ternyata, pasangan yang datang usianya terpaut cukup jauh. Terus mau apa? Mau bagaimana?

Jangan remehkan orang belum menikah, kalau sudah bertemu dengan jodoh dan mereka bahagia---Kelar Hidup Lo #Eh (yang kalimat terakhir becanda yak).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun