Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dukungan BCA Terhadap Industri Kreatif [Kafe BCA 3]

21 September 2016   03:51 Diperbarui: 21 September 2016   04:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
narasumber Kafe BCA 3 bersama Pak Jahja Setiadmaja (tengah) dan moderator -dokpri

Suasana talkshow Kafe BCA 3 -dokpri
Suasana talkshow Kafe BCA 3 -dokpri
Pembicara keempat adalah Andi Martin , selaku Pendiri dan owner Kartun Chanel. Lelaki muda berpenampilan nyentrik ini, tengah berusaha mengembangkan satu karakter lokal.

"Mengapa karakter lokal kalah popular dengan Karakter negeri lain seperti naruto, Upin Ipin?"tanya Andi "Karena karakter jarang masuk tv"jawabnya.

Coba saya tanya, karakter lokal apa yang anda kenal ?. Juki, dudung terus siapa lagi ya ?

Masih sangat sedikit, dibanding karakter kartun non lokal. Anda pasti kenal Sinchan, Barbie, Cinderella, Frozzen, Thomas and friend dan masih banyak lainnya.

Tak bisa dipungkiri, televisi adalah media eksposure yang belum bisa digantikan media lain. Karakter lokal belum bisa masuk tv, karena banyak studio animasi lokal berhitung biaya. Karakter lokal produksi dan menjual dulu, baru bisa menutup biaya produksi. Sedangkan karakter non lokal, hanya menjual airingnya saja.

Dengan perkembangan jaman, ada medsos termasuk youtube sedikit bisa menggantikan posisi tv. Hal ini memberi angin segar, meski belum terlalu signifikan hasilnya.

"Setiap karakter bisa dibalut dengan cerita sesimple apapun, karena dengan cerita orang yang melihat akan related" tambah Andi di ujung presentasi.

Fiki C Satari, beliau Ketua Bandung Creative City Forum (BCCF) sebagai pembicara kelima. Fiki juga seorang pengusaha kaos bermodal 300ribu pada 1998, sekarang bisa dilihat industri distro di Bandung berkembang pesat.

"Memaknai kemerdekaan, adalah merdekanya industri kreatif. Secara terminologi ekonomi kreatif, adalah ekonomi hari ini dan hari kedepan. Ekonomi kreatif merupakan satu dari 10 sektor perkonomian (data BPS). Data kemenkeraf 2013, juga merekomendasikan ekonomi kreatif sebagai sektor penting" Jelas Fiki.

Dalam Ekonomi kreatif tidak kalah penting adalah teknologi, inovasi, media dan seni budaya. Bicara kreatifitas adalah  bicara lintas sektor. Paling penting adalah bagaimana berkolaborasi  dan bersinergi dari lintas stage holder, bagaimana mengaktivasinya dengan memperbanyak konektifitas.

Apalagi negara indonesia terkenal, dengan budaya gotong royong dari dulu. Ekosistem ekonomi kreatif diharapkan terus berlanjut, tidak berhenti setelah pameran saja. Bagaimana agar tidak hanya berhubung dengan end user, tapi banyak pihak yang memungkinkan tercipta peluang. Bukan hanya kreatifitas saja, tapi perlu memikirkan kesejahteraan pelaku kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun