Kuliner Jawa Timur bukan hal asing, karena saya lahir dan besar di kota kecil di Jawa Timur. Setelah lulus sekolah atas, selama 9 tahun saya merantau ke kota Pahlawan. Maka ketika melihat pengumuman acara KPK Gerebek 26, terbersit niat untuk mendaftar. Â Sungguh saya ingin bernostalgia , dengan makanan khas Surabaya. Makanan yang pada awal tahun 2000, hampir setiap hari saya santap.
Mencermati medsos Summarecon Mal Serpong, tentang acara festival Kuliner Serpong (FKS) semakin kepingin. Persis seperti dibayangan, terdapat daftar makanan yang "Surabaya bangeeed". Siapa tak kenal Sate Madura, dulu saya kerap jumpai penjualnya di kampung dekat Stasiun Semut Baru. Tahu Petis Surabaya, mengingatkan saat masih kost di daerah Semolowaru. Makanan dengan cocolan petis Sidorajo, sering saya beli di dekat terminal Bratang. Pecel Pincuk meski terkenal dari Madiun Jawa Timur, rupanya perantau asal kota brem ini banyak yang berjualan di Surabaya. Sayapun punya langganan Pecel sayur spesial di daerah Tandes, mulai peyeknya, lauknya, sambal kacangnya sungguh mak nyuuuss *PakBondanModeOn.
Sudah ah, kalau saya tulis semua gak selesai-selesai dan penuh kenangan. Saya kawatir, lama-lama pengin pindah Surabaya deh.
Etapi, hati ini mendadak dilanda galau.
Mengingat saat ini sedang giat menjalani program, ceritanya lagi semangat mengurangi lemak. Lumayan juga sih, belum genap dua bulan badan mulai terasa ringan. Saya tidak lagi gampang masuk angin, badan justru lebih terasa segar dan fit.
Tapi bagaimanapun, hasrat berwisata kuliner tak bisa dibendung. Akhirnya nekad mendaftar, sembari mempersiapkan strategi jitu. Menurut ilmu yang pernah saya dapati, diet adalah masalah merubah mindset.
Jadi jangan takut berwisata kuliner ke FKS, rugi kalau melewatkan sensasi rasa bertema "Wuenak E' Puolll".
-o0o-
Masih semangat tujuhbelasan, saya naik Commuter Line dari Pondok Ranji turun di Rawa Buntu. Saya memilih jalan dari rumah ke stasiun, dalam rangka mencucurkan keringat (hehehe). Janjian dengan Kompasianer Tangsel, bersama Kang Topik Irawan dan Mbak Arum nebeng mobil Kang Rifky Feriandi (trimakasih banyak kang).
Waktu tempuh tak sampai setengah jam, membawa kami tiba di arena FKS di pelataran parkir  Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS)
Event tahunan ini dilaksanakan selama satu bulan, mulai tanggal 12 Agustus - 12 September 2016. Misi yang diemban Summarecon sama dengan FKS tahun sebelumnya, yaitu memperkenalkan budaya nusantara sebagai ciri khas kulinernya. Event FKS juga sebagai wujud nyata, dedikasi Summarecon turut melestarkan budaya tanah air melalui event-eventnya.
![Gerbang FKS dengan replika Candi Penataran -dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/1-fks-57bc38f8979373721727cae5.jpg?t=o&v=770)
Petugas berbusana khas Madura, yaitu kaos lorek merah putih, celana hitam berpadu baju gombrong warna senada. Udeng terpasang di kepalanya, dengan pecut ada di tangannya. Mereka berdiri persis bak among tamu, persis di pintu masuk arena FKS.
Begitu kaki sampai lokasi acara, Â terlihat stand berbentuk rumah adat jawa timur. Total ada 96 tenant, menempati replika rumah Banyuwangi, Madura hingga Majapahit. Ornamen khas topeng kesenian reog, menghiasi sudut Festival Kuliner Serpong.
Sementara pada Panggung utama, terpasang dekorasi ikonic dengan hiasan atractif dan kesenian Reog Ponorogo. Pengunjung akan menjumpai, miniatur singa-singaan dan bulu merak eksotis dalam wujud kipas raksasa serta kuda lumping.
Jejeran kuliner juga sangat beragam, beberapa diboyong langsung dari tempat asal. Seperti BHEK Oleh-oleh khas Jawa Timur, Depot nasi Campur & Rawon Pojok Tambak Bayan, Pecel Pincuk Ibu Ida, Sego Resek Malang, Soto Ambengan "Cak Har", Nasi Krawu, Cwie Mie Malang, Sate Klopo Juanda, Sate Ayam Ponorogo Nyamleng, Bebek Ireng Suroboyo "Cak Baz".
![Stand di FKS 2016 -dokpri-](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/2-fks-57bc39f30ab0bd6a19660348.jpg?t=o&v=770)
![Tenant yang berpartisipasi di FKS 2016 -dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/3-fks-57bc3a6d0ab0bd5e1966034b.jpg?t=o&v=770)
96 tenant dipilih secara selektif, Â terbagi dalam 61 stand, 28 gerobakan, 3 angkringan, 3 wartegan dan 1 bale-bale. Selain kuliner ada pojok dolanan atau mainan khas pasar malam, seperti lempar kaleng dengan bola, lempar gelang dalam botol, lempar bola ke dalam wadah besar dan kecil.
Masih ada lagi kejutan untuk pengunjung, adalah penampilan kesenian dan musik yang tutut meramaikan FKS. Tiga  lembaga musik siap menemani, Purwacaraka Music Studio (13,21 agustus dan 2 September), William Soemantri Music School (20, 28 Agustus dan 4 September) serta Rhapsody Music Center ( 14, 27 Agustuts dan 11 September)
Voice of Indonesia hadir dengan suara emasnya, tampil pada 17 Agustus dan hadir kembali pada 7, 10, 12 September. Kemudian Story Telling cerita rakyat Jawa Timur dari WWF Indonesia, hadir pada tanggal 16, 19, 23, 26 Agustus dilanjut pada 6,9 september. Tak ketinggalan kesenian Reog  Ponorogo, menghibur pengunjung FKS pada 17, 28 Agustus dan 2,12 September.
Sementara Seniman Sujiwo Tedjo sudah ndalang, pada tanggal 12 Agustus pukul 19.00 WIB. menyusul tampil penyanyi Astrid, pada tanggal 24 Agustus dan Ari Lasso pada 31 Agustus. Seniman asal Jawa Timur ini, semua tampil bergantian di panggung utama FKS.
Untuk jam Operasional FKS 2016, hari senin - kamis (16.00 - 22.00 WIB), hari Jumat ( 14.00 - 23.00 WIB) Sabtu- Minggu serta Hari Libur Nasional ( 11.00 - 23.00 WIB).
-0o0-
![Lokasi kasir untuk Top Up saldo -dokpri-](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/4-fks-57bc3aafa723bdd656b1c108.jpg?t=o&v=770)
Berhubung saya sedang diet, saya tak mau pesan sembarang menu.
Saya menghindari beberapa makanan, yang dominan digoreng, tidak memilih nasi putih dan minuman mengandung gula juga ditahan dulu. Meski pada dasarnya, tak bisa seratus persen menghindari jenis makanan tersebut.
Setelah berkeliling menyusuri booth demi both, akhirnya ketemu juga makanan yang saya cari. Somay adalah makanan yang saya incar, karena di rebus atau diungkep. Nah yang tidak bisa dihindari, adalah sambal dari kacang yang digoreng tapi masih dalam batas toleransi. Kembali saya berpindah booth, langkah ini berhenti pada Rujak Petis makanan favorit sejak dulu. Untuk minuman saya tak mau yang aneh-aneh, cukup membeli air mineral dalam kemasan botol.
![Inilah menu pesanan saya -dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/6-fks-57bc3b1987afbd4001bc4ed8.jpg?t=o&v=770)
Beberapa menu yang dipesan teman KPK lainnya, sempat juga saya abadikan. Ada yang pesan Sego Resek, Ikan Nila Pak Ugi (kuahnya dicampur dengan telor asin), Nasi Ulam Misjaya, Tahu Tek Telor Surabaya, Ayam Kremes Bu Tjondro, Soto Madura Juanda, dan masih banyak lainnya.
![Menu pesanan teman2 KPK lainnya -dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/7-fks-57bc3b70b37e61ae16189c3c.jpg?t=o&v=770)
Mas Topik saya lihat mengumpulkan Botol bekas pakai, kemudian beranjak dari tempat duduknya. Ternyata FKS mengadakan kegiatan peduli lingkungan, dengan tema "Keep You Fun". Program ini mengajak pengunjung, mengumpulkan sampah botol plastik demi pencegahan global warming. Tersedia hadiah berupa voucher, bagi pengunjung yang turut berpartisipasi. Nantinya botol plastik akan didaur ulang, di depo pengolahan sampah plastik Summarecon Serpong bekerjasama dengan yayasan Tzu Chi.
![Sesi Foto Bersama di panggung utama FKS'16-dok admin KPK-](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/fb-img-1471831599093-57bc3bbb27b0bd9f1dc566be.jpg?t=o&v=770)
Akhirnya kami berada di ujung acara Gerebek KPK 26, seperti biasa ditutup dengan sesi foto bersama. Salam We Eat We Write.
![Logo KPK -dok admin KPK](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/23/logo-kpk-55950c83a2afbd4518cb192f-57bc3be18923bdf416f883d9.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI