Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Drama Keluarga Berbalut Horor [Review Take Me Home]

11 Mei 2016   09:18 Diperbarui: 11 Mei 2016   10:03 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adegan Mario Murrer dalam film Take Me Home (dok M Picture)

Anda pecinta film Thailand, atau fans Mario Maurer?

Rugi kalau tak menyaksikan film baru,produksi M Picture berjudul Take Me Home. Film bergenre horor ini, bertindak selaku sutradara sekaligus penulis naskah adalah Kongkiat Komesiri. Selain Mario Maurer, juga didukung oleh Wannarote Sonthichai, Noppacha Jayanama dan bintang tak asing lainnya di industri film Thailand.

Gambaran keluarga bahagia tampak di layar, namun wajah sang ibu seolah menyimpan kecewa. Ayah yang mengetahui kekecewaan istrinya, seolah menutupi agar tak diketahui tamu yang datang untuk acara ulang tahun anaknya. Scene ini berdurasi sekitar lima menit di awal, meninggalkan tanda tanya di benak penonton.

Kenapa wajah ibunya aneh dan pucat, dan kenapa ayahnya seperti salah tingkah?

Tan (diperankan Mario Maurer) menderita amnesia, setelah kecelakaan yang dialami yang diingat hanya namanya saja. Usai di bawa dan di rawat di rumah sakit, Tan tetap bertahan karena tak tahu pulang kemana.

Pemuda rupawan ini akhirnya bekerja di rumah sakit, tepatnya di bagian pengurusan mayat.  Tugas menjaga kamar mayat di malam hari pula, Kompasianers pasti membayangkan keseramannya. Selama waktu berjalan dia semakin penasaran, berusaha mencari informasi tentang dirinya melalui berita di internet. Sampai sebuah berita ditemukan, tentang seorang pengusaha bangkrut dan bunuh diri. Pengusaha yang dimaksud adalah ayah TAN, kemudian sedikit membuka tabir yang sebelumnya tidak diketahui.

Dari berita inilah Tan resign dari rumah sakit, berusaha mencari alamat asalnya. Semula ditahan pihak umah Sakit, mengingat Tan tak punya kartu identitas apapun. Namun tekadnya membulat, Tan ingin menemui keluarganya yang masih tersisa.

 Tan akhirnya menemukan rumahnya, disambut oleh orang yang tak diingat baik nama atau rupa. Keanehan-keanehan terjadi di rumahnya, hingga membuat penonton semakin penasaran.

Biar gak spoiler, kompasianers bisa menyaksikan sendiri  Take Me Home (hehehe).

Efek horor yang berusaha dihadirkan sangat berhasil, mulai dari suasana dan property rumah, wajah pemainnya dan terutama musiknya. Bagi fans berat Mario Maurer dijamin puas, sembilan puluh persen scene menampilkan wajah rupawan aktor ini.

take-me-home-7-573295525a7b61321011ffb0.jpg
take-me-home-7-573295525a7b61321011ffb0.jpg
Akting Mario Murer dalam film Take Me Home (dok foto M icture)

Apapun ekspresi di wajah sang aktor, baik sedang tersayat dan berdarah, wajahnya kotor berdebu, sedang menangis ketakutan atau kebingungan tetap saja melekat ketampanannya. Menurut saya jadi kurang alami, apalagi pada scene ke scene  berikutnya perubahannya drastis. Seperti saat Tan memanjat jendela di lantai atas, begitu sudah sampai tiba-tiba wajahnya bersih lagi. Darah yang sebelumnya terlihat di pelipis, pada adegan berikutnya tiba-tiba lenyap begitu saja.

Saya juga sempat bingung ketika alur dibuat memutar, beberapa penonton berujar lirih "trus ini kapan selesainya".

Namun terlepas dari itu semua, fans Mario Maurer wajib nonton deh. Bisa jadi anda semakin jatuh cinta, dan bisa membuat fans club khusus di Indonesia (#abaikanideterakhir)

13179044-10154224599807235-3947209973354853555-n-573295a583afbd6a1b56bb1d.jpg
13179044-10154224599807235-3947209973354853555-n-573295a583afbd6a1b56bb1d.jpg
Komikers berpose usai nobar Take Me Home (dok Babeh Helmi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun