Yap, kalimat terdengar dengan ritme datar ternyata sanggup menghunjam. Saya mendadak kaget, sembari bertukar pandang dengan istri. Â
"Ya Rabb, Tuhanku!" Pekik saya bersorak dalam hati. "ALHAMDULILLAH"
Rasanya berada antara percaya tak percaya, mendapati kejadian pagi ini. Saya seperti melesat, tak berjarak dengan tanah tempat berdiri.
[caption caption="Sepeda Wimcycle (dokpri)"]
"Wah terimakasih banyak Pakde" ucap Istri kegirangan, menyambut sepeda yang dituntun ke arahnya.
Sepeda bercat putih pada stang, peleg dan jari-jarinya mengiringi roda berputar mendekati kami. Kerangka didominasi pink bercampur merah tua, pegangan tangan warna ungu terang senada dengan pedalnya. Peyangga depan penghubung stang dan gear roda depan, menempel warna ungu tua.
Bagian sadel sangat cewek banget, berlapis warna pink terang. Kerangka langsing menuju ban belakang, terpasang gambar karakter Disney. Tokoh putri bergaun panjang, lengkap dengan bando penahan mahkotanya.
"Tapi maaf, sepedanya anak cewek" Ujar Pakde seakan bisa membaca pikiran saya.
"Oh, Tidak apa-apa Pakde" sahut saya membesarkan hati Pakde "ini saja sudah bersyukur dan seneng banget, terimakasih banyak Pakde dan Budhe"
Sejak berpindah tangan, sepeda wimcycle resmi menjadi milik kakak. Saya dan istri bernafas lega, tak perlu lagi berpikir dari post mana mengambil uang membeli sepeda. Sepanjang perjalanan pulang, wajah mbarep tak sepenuhnya girang.
"Ayah, itu sepeda gambarnya kok cewek sih " protesnya "kakak kan cowok"