Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[Resensi Buku] Si Tukang Blusukan dalam Keseharian

23 Februari 2016   04:24 Diperbarui: 23 Februari 2016   07:16 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption=""Sekelumit Kisah Si Tukang Blusukan" (dokpri)"]

[/caption]

00o00

Buku setebal 155 halaman ini ditulis oleh Asita D.K. eks wartawan Kompas dengan segudang pengalaman jurnalistik yang tak diragukan. Berkolaborasi dengan Anton D.H Nugrahanto, seorang pemimpin redaksi media online. Kedua nama tersebut, juga kompasianer produktif dan aktif baik dalam kegiatan online atau offline.

Bab demi bab ditata begitu terstruktur, mengangkat kisah sang tokoh semasa SMA, saat Kuliah dan menjadi Gubernur. Menyusul bab yang menggetarkan saya "Perempuan Hebat di balik Jokowi" , kemudian "Jokowi, Pemimpin berbaju wing cilik", pada bab terakhir "Panggung Politik dan Gaya Blusukan Jokowi".

Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, saya berusaha melihat sisi positif tentang perjuangan seorang anak manusia. Apalagi Presiden ke 7 Republik ini, berasal dari keluarga kebanyakan. Kedua orang tuanya, bukan pejabat, saudagar atau pemuka masyarakat. Pahit getir kehidupan benar dirasakan, layaknya sebagian besar masyarakat Indonesia.

Bagaimana beliau harus berhemat saat merantau, pun kisah mencari pekerjaan seusai lulus kuliah. Keseharian lain layaknya masyarakat biasa, adalah naik bus kemudian membantu mendorong saat bus mogok. Kisah asmara layaknya anak muda, ditaksir anak kades saat praktek Kuliah Kerja Nyata. Tentu masih banyak kisah keseharian, yang apabila dibaca adalah kisah orang kebanyakan.

Maka pada halaman kata pengantar oleh Sukardi Rinakit, sangat jelas menggambarkan latar belakang sang Presiden.

" Dengan berada di ranah kaum pinggiran tersebut, Jokowi bisa merasakan dengan seksama, seperti ekspresi dalam lagu Franky Sahilatua bahwa "kemiskinan itu penuh air mata dan pahit hingga ke tulang".

Buku dengan sajian cerita ringan, cocok menemani saat longgar. Memetik nilai-nilai  humanis, dari seorang tokoh yang disangkal atau diterima sangat populer saat ini. Namun beliau tetaplah seorang anak, yang bakti pada ibunya tak terpengaruh situasi dan kondisi. (salam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun