Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Lebih Dekat Taman Safari Prigen #KompasianaCoverage

6 Februari 2016   23:21 Diperbarui: 16 Maret 2016   05:47 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kok sangat dekat?

Betul, pengunjung menjelajah lokasi dengan kendaraan roda empat. Sehingga bisa menyaksikan aneka satwa, melalui kaca jendela yang ditutup. (btw, bagaimana asap kendaraannya ya? Apa tidak menyebabkan polusi udara, dampaknya pada satwa juga)

Meskipun bisa melihat satwa untuk jarak sangat dekat, ada ketentuan yang musti dipatuhi ya kawan's. Seperti Kaca mobil harus tertutup, dilarang membawa binatang peliharaan, tidak boleh memberi makan pada satwa. Namun pihak pengelola memberi solusi, bagi pengunjung yang ragu-ragu sebaiknya naik Bus Safari.

Selain itu pengunjung yang bernyali, bisa menggendong di kawasan satwa eksotis.

[caption caption="Sumber gambar, email dari Safari Prigen"]

[/caption]

[caption caption="Sumber gambar, email dari Safari Prigen"]

[/caption]

[caption caption="Sumber gambar, email dari Safari Prigen"]

[/caption]

Hah, Menggendong satwa?

Tenang guys, yang digendong baby zoo (jadi masih imut). Kawasan Baby Zoo terdiri dari, Buaya Muara, Cheelah, Bekantan, Landak, mandrill, Harimau Benggala, Orang utan, Simpanse dan masih banyak lainnya.

Animal Show, meliputi Plaza Gajah, Dolphin Bay (wah ikan lumba-luma ini juga bisa untuk terapi autis), Panggung harimau, Panggung Temple of Terror, Jungle Boy, Bridwatching  dan banyak lagi atraksi lainnya.

O'ya, berbagai atraksi dapat dinikmati secara gratis setiap hari. Seebagai sarana memberi hiburan serta informasi, mengenai keberadaan satwa-satwa yang harus dilestarikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun