Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Mendulang Peluang di Era Digital

17 Desember 2015   20:44 Diperbarui: 17 Desember 2015   20:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pribadi pernah mengalami hal tak mengenakkan, perihal belanja online. Makanan abon yang notabene saya jual lagi, saat diterima ternyata hilang satu pax. Sebelum complain ke jasa pengirim, saya sempat "curhat" kepada agent pegiriman terdekat. Saya ditanya apakah packingnya rusak. Saya mengaminkan pertanyaannya. Kondisi bungkus memang sobek, pengantar saat itu mengakui degan menunjukkan lakban berulang pada bungkus makanan.

"Mustinya bapak jangan terima barang itu" ujar agen tersebut.

Saya seperti berada dipersimpangan, mengingat abon yang diterima adalah pesanan pelanggan. Yang ada di pikiran saat itu, adalah bagaimana supaya pelanggan segera menerima ordernya. Maka tanpa panjang pikir, segera saya terima dan mendapati barang tidak sesuai jumlahnya.

Untung pihak pengirim bersedia mengganti kekurangan barang, "saya akan pindah jasa pengiriman Pak" ujar produsen abon saat itu.

Ketika acara Nangkring Kompasiana bareng JNE, saat ini JNE memiliki layanan PESONA (Pesanan Oleh-Oleh Nusantara). Khusus untuk PESONA, akan disediakan packaging khusus demi keamanan oleh-oleh yang dikirim. Sebagai masyarakat besar berharap, PESONA menjadi solusi masalah pengiriman makanan. Pengirim dan penerima sebagai penikmat jasa logistik, tidak was-was dengan barang yang sedang dikirim melalui JNE.

[caption caption="Layanan Jesika (dokpri)"]

[/caption]

Selain PESONA ada layanan spesial, berupa Jemput ASI Seketika (JESIKA). Layanan ini khusus untuk ibu menyusui yang berkarir, agar tetap bisa memberi ASI pada bayinya. JESIKA ditangani oleh kurir wanita, dengan kendaraan yang disertai perlengkapan khusus.

Iwan Setiawan yang hadir sebagai Narsum pada acara nangkring, cukup cerdas memberi analogi. Bagaimana JNE bisa membuat sebuah situasi, pengirim barang ibarat Ibunda Musa melepas bayi calon nabi di sungai Nil yang ganas. Jadi pengirim merasa was-was menyerahkan barang, pun penerima tak kalah deg-degan menunggu kiriman sampai. Akhirnya Musa berada pada orang tepat, diasuh istri Firaun hingga menjadi manusia mulia.

Langkah JNE tak diragukan, pada 2016 sudah disiapkan dana investasi sebesar lebih Rp.400 milliar akan didistribusikan Rp 55 milliar untuk pengembangan teknologi dan lebih dari Rp.400 milliar untuk pengembangan infrastrutur.

Pada ujung tulisan, secara pribadi saya menyampaikan selamat ulang tahun ke 25. Semoga inovasi JNE terus tiada kenal henti, tumbuh menyertai masyarakat yang semakin kreatif. (salam)

[caption caption="Acara Kompasiana Nangkring Bersama JNE (dokpri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun