Mohon tunggu...
Agung Han
Agung Han Mohon Tunggu... Wiraswasta - Blogger Biasa

Part of #Commate'22- Now - KCI | Kompasianer of The Year 2019 | Fruitaholic oTY'18 | Wings Journalys Award' 16 | agungatv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Brush With Danger" Kiprah Anak Bangsa di Pentas Dunia

23 November 2015   11:27 Diperbarui: 23 November 2015   12:23 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena tak punya tujuan, dua bersaudara terpaksa menjadi gelandangan. Untuk menganjal perut, Ken menyisir tempat sampah. Satu restaurant kedapatan membuang roti, menjadi incaran Ken. Hingga akhirnya Alice menemukan taman, tempat warga sekitar berjualan. Terbetik ide menjual lukisan Alice Qiang, demi menyambung hidup di Seattle.

Menjual lukisan bukan perkara mudah, mereka mengalami penolakan demi penolakan. Hingga Ken melihat sebuah atraksi layaknya sirkus, begitu menarik perhatian pengunjung pasar. Ken yang memiliki kemampuan bela diri, langsung mempraktekan atraksinya. Aksi Ken mendapat sambutan hangat pengunjung pasar, mereka mendapat uang yang lumayan. Keesokkan harinya hal serupa dilakukan, Alice Qiang yang jago bela diri diajak serta.

Hingga menarik perhatian, pria paruh baya pemilik galeri bernama Justus Sulivan (Norman Newkrik). Justus tertarik lukisan Alice, menawari tinggal di rumahnya. Alice tak serta merta menerima, tapi Ken bersikeras menerima tawaran Justus.

Hidup Tak Ada Yang Gratis !!

Justus memanfaatkan kemampuan Alice dan Ken, demi keuntungan pribadi. Bagaimana dua kakak beradik mengatasi Justus, akankah justru terporosok masalah lebih dalam?

Kompasianers bisa menyaksikan di Bioskop kesayangan, pada 26 November 2015.

0o0

Cerita "Bursh With Danger" dikemas sangat realitis, seimbang antara unsur drama, laga dan komedi. Meski berbahasa English, kalimat yang dipilih sangat familiar. Pengucapan setiap kata sangat jelas, bagi yang englishnya pasf bisa sambil belajar.

Wajah Livi Zheng dan Ken Zheng sangat Asia, begitu berbaur pemain bule menonjol eksotis-nya. Secara keseluruhan film ini menarik, cocok ditonton bersama keluarga. Nihil adegan dewasa, dan adegan perkelahian tak terlalu vulgar. (salam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun