Total pedagang pedagang batik dari solo ada 36, plus satu pedagang kerajinan dari Jogja. Total tenant food ada 61 terdiri dari 13 gerobak dan 48 booth. serta 10 tenant kuliner Pasar klewar, seperti diuraikan di atas.
KPK (Kompasianers Penggila Kuliner) sendiri cukup aktif gerebek, mengadakan acara serupa di aneka tempat. Bersama MKG La Piazza sudah kerap bekerjasama, terhitung sudah kali kelima include acara malam ini. Saya yang datang cukup awal bersua dengan K-ers Mbak Muthiah, kemudian Pak Saifuddin Sayuti dan kang Arul datang bersamaan. Mbak Indri dari MKG La Piazza sudah menanti kompasianers, memesan berderet meja di satu sudut startegis. Menyalami kami satu persatu, dan berkenalan termasuk dengan saya yang baru sekali bersua. Mbak Indri yang sudah kenal dengan Pak Syaifuddin, langsung akrab dengan K-ers lainnya. Setelah sedikit perkenalan tentang acara ini, kami dibagi press release dan kartu belanja dengan saldo seratus ribu. Mumpung adzan maghrib belum tiba, kami dipersilakan hunting menu berbuka.
"kalau mendekati maghrib nanti antre" ujar Mbak Indri.
Saya memilih menu Gudeg setelah tidak menemukan nasi liwet, wedang ronde dan es pisang hijau. Tampak K-ers mas Erwin dengan ketupat sayur komplit, dengan perkedel super jumbo seharga sembilan ribu (woww). Pak Syaifuddin Sayuti dan Mbak Mutiah memesan gudeg juga, persis seperti pesanan saya. Kang Topik Irawan yang datang jauh dari Karawang, memesan sate dan sebotol teh merk dari sponsor. Setelah tanda berbuka dari penyelenggara, kami membatalkan puasa hari ke tigabelas. Begitu menghabiskan wedang ronde, kemudian berlanjut es kelapa hijau saya berhenti dulu. Berpapasan dengan Mas Rahab yang baru selesai pesan makanan, saya ijin menunaikan sholat maghrib di Musholla lantai basement. Kebiasaan saya berbuka cukup menguntungkan, perut tak terlalu kaget beda kalau langsung makan berat.
Kehangatan dalam kebersamaan selalu saya rasakan, ketika kami bloger Kompasiana berjumpa. Mbak Wawa yang sudah kami kenal, tak segan menyapa lebih dulu. Ada dua wajah baru hadir, saya belum sempat bertanya nama karena duduk di ujung. Suasana malam semakin gayeng, ketika pangung utama mulai "dihidupkan". Sepanjang saya datang dari sore, lagu lagu langgam terus bergema. Namun malam ini kesyahduan semakin sempurna, melihat penampilan live penyanyi bersuara merdu. Sebuah lagu keroncong berjudul Taman Hati, memenuhi udara MKG La Piazza malam itu. Alunan musik keroncong yang khas, menghayutkan saya yang memang cukup gemar keroncong.
Tak terasa malam semakin beranjak, sementara lokasi acara semakin ramai. Kompasianers petugas gerebek sudah menjalankan tugas, sebagai bukti siap siap berpose dengan spanduk identitas.
******