[caption id="attachment_378530" align="aligncenter" width="614" caption="Koleksi wayang (dokpri)"]
Basoeki Abdullah selain melukis, juga pandai menari dan sering tampil dengan tarian wayang wong. Tidak hanya menguasai soal kewayangan dan budaya Jawa,tetapi juga menggemari komposisi komposisi klasik seperti Franz Shcubert, Bethoven dan Paganini.
Beliau menikah empat kali istri pertama Yosephin dari Belanda, mempunyai seorang putri bernama Saraswati dan kemudian bercerai. Menikah lagi dengan Maya Michel (berpisah) kemudian So Mwang Noi (berpisah lagi). Terakhir menikah dengan Nataya Narerat istri yang mendampingi sampai akhir hayatnya, dari pernikahan ini lahir seorang putri bernama Cicilia Sidhawati.
Basoeki Abdullah meninggal di kediamannya yang nyaman pada 1993, dan dikebumikan di desa Mlati Sleman Jogjakarta.
[caption id="attachment_378531" align="aligncenter" width="620" caption="Museam Basoeki Abdullah (dokpri)"]
Menyusuri museum dua lantai ini seperti diajak kilas balik, untuk mengenang perjalanan hidup sang maestro. Sebagai pelukis Basoeki Abdullah adalah totally mencurahkan hidupnya, karya karya besar telah dilahirkan dari kedua tangannya. Pepatah dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, Basoeki Abdullah adalah contoh jawabnnya. Saya tak begitu yakin akankah generasi masa kini mengenal sosok pelukis kenamaan ini. menjadi tugas kita para orang tua, untuk memperkenalkan tokoh tokoh inspiratif seperti Basoeki Abdullah dan tentu lainnya kepada anak anak kita. (salam Kompasiana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H