Misalkan dalam bulan Januari, perusahaan sepatu tersebut memproduksi 10.000 pasang sepatu. Biaya bahan baku yang digunakan adalah Rp550.000.000, biaya tenaga kerja langsung Rp300.000.000, dan biaya overhead pabrik Rp180.000.000.
Biaya standar untuk 10.000 pasang sepatu (berdasarkan biaya standar yang telah ditetapkan):
- Bahan baku: 10.000 pasang x Rp50.000 = Rp500.000.000
- Tenaga kerja langsung: 10.000 pasang x Rp30.000 = Rp300.000.000
- Overhead pabrik: 10.000 pasang x Rp20.000 = Rp200.000.000
Dengan membandingkan biaya aktual dengan biaya standar, kita bisa menghitung beberapa variansi yang terjadi:
- Varians harga bahan baku: Rp550.000.000 (aktual) - Rp500.000.000 (standar) = Rp50.000.000 (unfavorable), artinya harga bahan baku lebih tinggi dari yang diperkirakan.
- Varians kuantitas bahan baku: Tidak ada perbedaan dalam hal jumlah bahan baku yang digunakan, sehingga variansnya adalah 0.
- Varians biaya tenaga kerja: Rp300.000.000 (aktual) - Rp300.000.000 (standar) = Rp0 (tidak ada variansi).
- Varians overhead pabrik: Rp180.000.000 (aktual) - Rp200.000.000 (standar) = -Rp20.000.000 (favorable), artinya biaya overhead lebih rendah dari yang diperkirakan.
Dari hasil analisis ini, kita dapat melihat bahwa varians yang terjadi pada bahan baku adalah unfavorable, yang menunjukkan bahwa perusahaan harus meninjau kembali pengadaan bahan baku atau mengevaluasi harga pembelian untuk menemukan penyebab kenaikan harga tersebut. Namun, varians overhead pabrik yang favorable menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola biaya overhead lebih efisien daripada yang diperkirakan.
3. Manfaat Variance Analysis bagi Pengambilan Keputusan Manajerial
Dengan melakukan variance analysis, perusahaan bisa mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang penyebab ketidakefisienan atau keberhasilan dalam pengelolaan biaya. Hal ini dapat membantu manajemen untuk membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan biaya dan perencanaan anggaran di masa depan.
A. Tindakan yang Dapat Diambil Berdasarkan Analisis Variansi
- Untuk varians harga bahan baku yang unfavorable, manajer dapat melakukan negosiasi ulang dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih baik, atau mencari alternatif bahan baku yang lebih murah tanpa mengorbankan kualitas produk.
- Untuk varians overhead pabrik yang favorable, perusahaan dapat mempertahankan atau meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya untuk menjaga biaya tetap rendah.
4. Pengendalian Biaya dan Pengambilan Keputusan Strategis
Penerapan standard costing dan variance analysis membantu perusahaan untuk lebih proaktif dalam mengelola biaya. Ini memungkinkan perusahaan untuk:
- Mengidentifikasi penyebab ketidakefisienan biaya secara lebih cepat.
- Menyusun anggaran yang lebih akurat untuk periode berikutnya.
- Mengambil tindakan korektif yang lebih tepat sasaran, seperti peningkatan proses atau pengurangan pemborosan.
Dengan analisis yang lebih mendalam terhadap varians yang terjadi, manajemen dapat memperbaiki area-area yang menyebabkan pemborosan, dan di sisi lain, memperkuat bagian yang telah menunjukkan efisiensi yang baik.
Kesimpulan