Mohon tunggu...
Agung Rofianto
Agung Rofianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intoleransi: Contoh, Penyebab dan Pandangan dari Perspeltif Islam

12 Juni 2024   01:10 Diperbarui: 12 Juni 2024   01:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hoax atau Informasi yang salah sering menjadi penyebab masalah suatu kondisi tak terkecuali untuk Intoleransi beragama. Informasi yang salah akan membuat perdebatan dan itu berpotensi menjadi penyebab Intoleransi Agama

Dalam Islam Intoleransi sangatkah dilarang karena Sebagai agama yang rahmatal lil'alamin atau yang mengayomi seluruh alam, ajaran agama Islam menekankan untuk saling toleransi dengan agama lainnya. Jadi jika ada seorang muslim yang melakukan Tindakan intoleransi berarti mereka bukanlah orang yang bisa mengamalkan islam dengan baik. karena dalam Al-Quran pun sudah dijelaskan bahwa tidak ada paksaan sedikitpun untuk menganut Agama Islam sebagaimana tertuang dalam Q.S Al Baqarah (2:256) :


Artinya :

"Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus"

Islam merupakan agama yang sangat toleran terhadap antar agama, namun tentu dengan batasan-batasan yang sudah berlaku dalam agama Islam. Karena keberagaman merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi dimuka bumi ini, keberagaman pun ada bermacam-macam, mulai dari suku, ras, agama, dan lain-lain. Didalam keberagaman ini dibutuhkan akan namanya toleransi, bahkan merupakan suatu keharusan, karena apabila tidak ada toleransi maka hidup akan menjadi tidak teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun