Memasuki hari selanjutnya, petualangan kami dimulai dengan mengunjungi pesisir timur Kabupaten Kotabaru, Pantai Gedambaan yang terletak 14 belas kilometer dari titik nol kabupaten ini ditempuh dengan perjalan sekitar 30 menit saja.
Bersihnya lokasi dan ditunjang dengan beberapa fasilitas seperti kolam renang, cottage, panggung even dan tempat bersih diri setelah pengunjung bermain dengan ombak laut Gedambaan. hanya dengan Rp. 10.000 pengunjung dapat menikmati indahnya pantai ini.
Puas menikmati suasana pantai, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Teluk Masjid yang berjarak 11 kilometer atau 20 menit perjalanan. Disana kami diajak bermain Jet Sky dan Speed Boat. Lagi lagi kami dibuat takjub oleh Bupati yang lebih dikenal dengan sebutan SJA ini, ternyata SJA sangat mahir dalam mengendarai Speed Boat, menunggangi motor trail dan menjelajah alam dengan mobil offroad. Mungkin tak banyak kepala daerah yang memiliki hobi seperti SJA.
Dilanjutkan dengan berselancar menuju pantai Gusung Bangau, gundukan pasir putih cantik yang dibentuk oleh alam. Keunikan pantai tersebut adalah karena bentuk dan tempatnya yang berpindah pindah disebabkan oleh gelombang dan pasang surut air laut.
Hari mulai beranjak sore kami melanjutkan perjalanan menuju Mamake SJA Hill, bukit yang dikembangkan untuk kegiatan olahraga paralayang yang mana digadang akan jadi paralayang terbaik di Indonesia dan juga titik pendaratannya berada diatas laut. Kedepannya akan diselenggarakan even paralayang tingkat nasional bahkan Internasional.
Ketika rembulan mulai menampakkan wajahnya, kami kembali menuju kota Kabupaten dan berlabuh di pantai Siring Laut yang letaknya tepat berada di tengah-tengah Kotabaru. Disana kami menikmati kuliner khas Kalimantan "sabu". Makanan khas yang berisikan sayur segar dan potongan seafood ini sangat lezat disajikan diatas panci berisi air mendidih. "sabu disini tidak berbahaya, malah menyehatkan", kata SJA
Pagi ini kami akan melanjutkan petualangan menuju pulau borneo, tujuan kami adalah gua kelelawar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi suatu destinasi wisata alam yang cantik. Guo Lowo, terletak di desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru.
Perjalanan ditempuh dengan menumpangi tol laut sebagai penghubung antara Kabupaten Kotabaru ke Pulau Kalimantan. Dari tengah Kota Kabupaten Guo Lowo berjarak 39 kilometer dan ditempuh dalam waktu sekitar 90 menit. Ketika sore datang, kamipun kembali menuju penginapan memberikan hak tubuh untuk beristirahat.
Kegiatan dihari ini agak santai, kami menuju Rampa Berkah, sebuah kampung kumuh di tengah Kota Kabupaten yang disulap oleh bupati berusia 61 tahun ini menjadi kampung yang asri tanpa mengubah keaslian budaya dan lingkungannya, kampung yang dihuni oleh masyarakat Suku Bajau ini telah menghabiskan angaran sebesar Rp. 48,01 milyar untuk pembangunannya. "Dengan rampungnya pembangunan infrastruktur di kawasan pesisir ini, agar dapat dijaga dengan baik sehingga terus bermanfaat bagi masyarakat", ujar Kepala Daerah yang mendapat penghargaan dari Unitomo sebagai Pelopor Pengembangan Pariwisata Kotabaru.