"inilah Kotabaru, kabupaten ujung timur kalimantan selatan yang memiliki keindahan panorama alam, mulai dari laut, gunung hingga bukit yang indah. Semua masih alami, kami hanya menambah beberapa fasilitas yang diangap perlu sebagai pelengkap destinasi wisata" -- Sayed Jafar Alydrus
Kicauan burung fajar seakan mengajak untuk segera beranjak dari peraduan, pagi ini aku akan mengadakan kunjungan ke Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Disana aku mendapatkan undangan dari H. Sayed Jafar Alydrus, Bupati Kotabaru sebagai apresiasi atas raihan prestasi kala menamatkan studi di Universitas DR. Soetomo.
Aku bersama sembilan orang wisudawan terbaik akan terbang ke Kotabaru untuk menikmati indahnya panorama alam disana. Setelah menunggu beberapa saat dan rombongan sudah lengkap barulah kami lanjut menuju area boarding pass untuk chech in dan masuk ke pesawat yang akan membawa kami ke Kotabaru.
Dengan menunggangi Super Air Jet IU 634 kami bertolak dari Bandar Udara Juanda menuju Bandar Udara Syamsudin Noor. Sambil menikmati indahnya pemandangan langit pulau bertajuk Bumi Saijaan ini tak terasa kami sudah tiba di Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru.
Tiba di bandara kami disambut oleh staf dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Setempat dan didampingi oleh Diva Pariwisata Kotabaru. Setelah melakukan ritual kedatangan, Ikan Patin Bakar khas RM. Hj. Wangi seakan membius rasa lelah kami selama perjalanan menuju Kotabaru.
Destinasi pertama yang kami tuju adalah Taman Hutan Meranti, sebuah konservasi hutan lindung yang menawarkan keindahan alam di ketinggian 3.400 meter diatas permukaan laut, pengelola mengajak kami untuk melihat penangkaran rusa dan merpati. Di Meranti terdapat tiga jenis rusa, antara lain rusa Sambar, rusa Timur, dan rusa Tutul.
Tak terasa hari mulai kembali ke peraduan, kamipun bertolak menuju penginapan untuk bersih diri dan sekedar melepas penat sebelum melanjutkan rundown acara yang telah disusun.
Di malam hari kami disambut hangat oleh orang Nomor Satu di Kabupaten Kotabaru dan didampingi oleh Hj. Fatma Idiana di kediamannya untuk silaturrahim, serta turut hadir pula seluruh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Kotabaru, kami dibuat takjub akan kekompakan dan kehadiran seluruh Kepala SKPD dan beberapa jajarannya.
Memasuki hari selanjutnya, petualangan kami dimulai dengan mengunjungi pesisir timur Kabupaten Kotabaru, Pantai Gedambaan yang terletak 14 belas kilometer dari titik nol kabupaten ini ditempuh dengan perjalan sekitar 30 menit saja.
Bersihnya lokasi dan ditunjang dengan beberapa fasilitas seperti kolam renang, cottage, panggung even dan tempat bersih diri setelah pengunjung bermain dengan ombak laut Gedambaan. hanya dengan Rp. 10.000 pengunjung dapat menikmati indahnya pantai ini.
Puas menikmati suasana pantai, kamipun melanjutkan perjalanan menuju ke Teluk Masjid yang berjarak 11 kilometer atau 20 menit perjalanan. Disana kami diajak bermain Jet Sky dan Speed Boat. Lagi lagi kami dibuat takjub oleh Bupati yang lebih dikenal dengan sebutan SJA ini, ternyata SJA sangat mahir dalam mengendarai Speed Boat, menunggangi motor trail dan menjelajah alam dengan mobil offroad. Mungkin tak banyak kepala daerah yang memiliki hobi seperti SJA.
Dilanjutkan dengan berselancar menuju pantai Gusung Bangau, gundukan pasir putih cantik yang dibentuk oleh alam. Keunikan pantai tersebut adalah karena bentuk dan tempatnya yang berpindah pindah disebabkan oleh gelombang dan pasang surut air laut.
Hari mulai beranjak sore kami melanjutkan perjalanan menuju Mamake SJA Hill, bukit yang dikembangkan untuk kegiatan olahraga paralayang yang mana digadang akan jadi paralayang terbaik di Indonesia dan juga titik pendaratannya berada diatas laut. Kedepannya akan diselenggarakan even paralayang tingkat nasional bahkan Internasional.
Ketika rembulan mulai menampakkan wajahnya, kami kembali menuju kota Kabupaten dan berlabuh di pantai Siring Laut yang letaknya tepat berada di tengah-tengah Kotabaru. Disana kami menikmati kuliner khas Kalimantan "sabu". Makanan khas yang berisikan sayur segar dan potongan seafood ini sangat lezat disajikan diatas panci berisi air mendidih. "sabu disini tidak berbahaya, malah menyehatkan", kata SJA
Pagi ini kami akan melanjutkan petualangan menuju pulau borneo, tujuan kami adalah gua kelelawar yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa hingga menjadi suatu destinasi wisata alam yang cantik. Guo Lowo, terletak di desa Tegalrejo, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru.
Perjalanan ditempuh dengan menumpangi tol laut sebagai penghubung antara Kabupaten Kotabaru ke Pulau Kalimantan. Dari tengah Kota Kabupaten Guo Lowo berjarak 39 kilometer dan ditempuh dalam waktu sekitar 90 menit. Ketika sore datang, kamipun kembali menuju penginapan memberikan hak tubuh untuk beristirahat.
Kegiatan dihari ini agak santai, kami menuju Rampa Berkah, sebuah kampung kumuh di tengah Kota Kabupaten yang disulap oleh bupati berusia 61 tahun ini menjadi kampung yang asri tanpa mengubah keaslian budaya dan lingkungannya, kampung yang dihuni oleh masyarakat Suku Bajau ini telah menghabiskan angaran sebesar Rp. 48,01 milyar untuk pembangunannya. "Dengan rampungnya pembangunan infrastruktur di kawasan pesisir ini, agar dapat dijaga dengan baik sehingga terus bermanfaat bagi masyarakat", ujar Kepala Daerah yang mendapat penghargaan dari Unitomo sebagai Pelopor Pengembangan Pariwisata Kotabaru.
Dikarenakan lokasi berdekatan dengan Pasar Kemakmuran Kotabaru, kami tak lupa untuk berburu oleh-oleh khas dari Kabupaten ini. Mulai dari makanan, pakaian, hingga souvenir yang harganya relatif murah untuk ukuran tempat wisata.
Tibalah dipenghujung perkelanaan kami di Bumi Saijaan, setelah empat hari kami berdarma wisata di Kotabaru, kini saatnya kami berpamitan untuk kembali menuju tanah kelahiran. Kami dilepas oleh Asisten Daerah I, H. Minggu Basuki yang mewakili SJA karena sedang ada perjalanan dinas keluar Kota.
Jam 12.00 kami menuju Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam, keberangkatan pesawat sempat tertunda selama 55 menit karena cuaca buruk, dan akhirnya kami terbang dengan Wings Air IW 1393 menuju Bandar Udara Syamsudin Noor. Kemudian dilanjutkan penerbangan dengan Super Air Jet IU 637 menuju Bandar Udara Juanda, Surabaya.
Indahnya Kotabaru, membuatku teringat kalimat dari penemu teori relativitas, "Lihatlah jauh ke alam, lalu kamu akan memahami segalanya lebih baik". -- Albert Einstein
Noer Ulum Agung P, Penulis adalah Guru Otomotif SMK, Alumni Pascasarjana FKIP-Unitomo dan Penikmat Kuliner Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H