Kita semua tentu sudah pernah mendengar apa itu sabotase. Tindakan, teknik dan taktik ini biasanya dikenal sebagai bentuk pengrusakan. Sabotase sendiri memiliki akar kata dalam sejarah bahasa Perancis yaitu "Saboteur" atau Merusak. Sabotase memang dinilai sebuah taktik dan strategi jitu dalam sebuah perlawanan dalam Negara maupun perusahaan. Bentuk dan teknis pelaksanaanya juga sangat beragam.
Dalam gerakan buruh di suatu pabrik biasanya melakukan sabotase apabila ada ketidak Adilan dalam lingkup kerjanya. Sabotase sendiri dinilai taktik paling strategis dan jitu. Karena dalam teknik sabotase sendiri sangat sulit ditemukan pelaku yang sebenarnya. Kalopun pada akhirnya terungkap biasanya adalah benang merah dari setiap permasalahan yang kerap timbul. Sedangkan dalang dan pelaku akan sulit di temukan keterkaitannya. Sehingga teknik ini akan sangat sulit terdeteksi. Teknik sabotase sendiri dalam lingkup perusahaan ada bermacam macam. Â Jika di kategorikan bisa seperti berikut.
1. Perusakan property
Yaitu sebuah aktivitas dimana akibat dari ketidak puasan yang dilakukan oleh satu atau sekelompok orang. Dengan cara merusak properti milik perusahaan. Seperti perusakan alat, perusakan kantor, dan banyak lagi lainya. Tujuannya adalah agar peralatan, gedung atau apapun  tidak bisa dipakai atau digunakan secara optimal.
2. Pemogokan
Aktivitas ini adalah bentuk atas ke tidak puasan yang berlarut larut, dan terjadi ketidak Adilan dalam sebuah perusahaan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghentikan proses produksi. Sekaligus memberi pelajaran kepada perusahaan akan pentingnya kesejahteraan buruh.Â
3. Sabotase produksi
Biasanya aktivitas atau strategi ini adalah yang paling strategis. Yaitu menghambat atau menghentikan sementara laju produksi sebuah perusahaan dengan menghentikan suplai kebutuhan produksi. Yaitu mengganggu alur perjalanan logistic perusahaan dengan cara-cara yang sangat sistematis dan terstruktur struktur.
Itu adalah beberapa jenis sabotase yang seringkali kita jumpai dalam perusahaan. Lalu bagaimana dampaknya setelah Taktik dan strategi sabotase dilakukan? Dampak dari Sabotase memang tidak selalu positif, dan tidak jarang berefek negatif. Tetapi taktik ini memang sangat lumayan jitu untuk diterapkan dalam menghadapi ketidak Adilan dalam sebuah perusahaan. Khususnya bagi kalangan buruh yang selalu di eksploitasi tenaga kerjanya.
Di Freeport misalkan, beberapa kali terjadi Pemogokan dan penghentian proses produksi. Yang dilakukan oleh buruhnya untuk tawar menawar soal kesejahteraan. Pada tahun 2011 terjadi Pemogokan total dimana sebanyak kurang lebih 27.000 buruh Freeport, privatisasi, dan kontraktor. Melakukan pemogokan total dengan berjalan kaki dari mile 68 menuju mile 21 Timika Papua. Pada bulan July 2011. Hal ini kemudian berlanjut pada pemogokan ke dua pada bulan September 2011 hingga Januari 2012. Dan berhasil meningkatkan upah buruh sebesar 40% dari upah pokok mereka.  Tentu saja ada sebuah resiko dalam hal ini, semisal "no work no pay". Yaitu salah satu kalimat yang sangat populer di setiap perusahaan ketika pemogokan itu terjadi. Alasannya adalah untuk menakuti setiap karyawan agar mereka lebih baik bekerja.Â
Karena apabila tidak bekerja tidak akan dibayar. Nah dampak ancaman kalimat ini sangat besar. Padahal ini adalah hal yang lumrah bukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa kalo kita tidak kerja ta pasti memang tidak mendapatkan upah. Â Hanya dengan penekanan satu kalimat "No work No pay" Kita dijejali ketakutan yang berlebihan. Kita lebih memilih kenyang dalam keadaan tertindas, daripada lapar dalam keadaan merdeka.
Sabotase Negara
Jika kita tadi membicarakan tentang gerakan sabotase dalam sebuah perusahaan oleh para buruh. Sekarang kita coba  meneliti sabotase yang dilakukan oleh Negara terhadap rakyat nya. 10 tahun Terakhir ini Negara melalui pengelolanya yaitu Pemerintah. Banyak melakukan sabotase terhadap rakyat. Melalui regulasi, perubahan undang-undang, Represifitas ancaman. Bahkan dalam sejarahnya negara juga melakukan pembunuhan, penghilangan paksa dan penculikan. 20 tahun berlalu kasus pembunuhan Munir misalkan adalah bentuk sabotase negara melalui pemerintahanya.Â
Dan beberapa tahun terakhir Melalui tangan oligarki yang mengendalikan pemerintah bahkan bisa membuat satu gagasan konsep undang-undang besar yang bernama Omnibus Law. Protes besar-besaran terjadi dimana-mana. Namun pada akhirnya rakyat tetap juga tidak berhasil mengubah nya. Karena para perwakilan mereka yang duduk didalam Gedung DPR sudah di okupasi dan di sabotase oleh segerombolan oligarki.Â
Seperti itulah gambaran sabotase Negara terhadap rakyat dan juga taktik sabotase buruh terhadap perusahaan. Jika Negara melakukan sabotase adalah untuk menindas rakyatnya, maka sebaliknya Buruh melakukan sabotase demi memperjuangkan dan meningkatkan kesejahteraannya.
Malang 11 September 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI