Karena apabila tidak bekerja tidak akan dibayar. Nah dampak ancaman kalimat ini sangat besar. Padahal ini adalah hal yang lumrah bukan dalam kehidupan sehari-hari. Bahwa kalo kita tidak kerja ta pasti memang tidak mendapatkan upah. Â Hanya dengan penekanan satu kalimat "No work No pay" Kita dijejali ketakutan yang berlebihan. Kita lebih memilih kenyang dalam keadaan tertindas, daripada lapar dalam keadaan merdeka.
Sabotase Negara
Jika kita tadi membicarakan tentang gerakan sabotase dalam sebuah perusahaan oleh para buruh. Sekarang kita coba  meneliti sabotase yang dilakukan oleh Negara terhadap rakyat nya. 10 tahun Terakhir ini Negara melalui pengelolanya yaitu Pemerintah. Banyak melakukan sabotase terhadap rakyat. Melalui regulasi, perubahan undang-undang, Represifitas ancaman. Bahkan dalam sejarahnya negara juga melakukan pembunuhan, penghilangan paksa dan penculikan. 20 tahun berlalu kasus pembunuhan Munir misalkan adalah bentuk sabotase negara melalui pemerintahanya.Â
Dan beberapa tahun terakhir Melalui tangan oligarki yang mengendalikan pemerintah bahkan bisa membuat satu gagasan konsep undang-undang besar yang bernama Omnibus Law. Protes besar-besaran terjadi dimana-mana. Namun pada akhirnya rakyat tetap juga tidak berhasil mengubah nya. Karena para perwakilan mereka yang duduk didalam Gedung DPR sudah di okupasi dan di sabotase oleh segerombolan oligarki.Â
Seperti itulah gambaran sabotase Negara terhadap rakyat dan juga taktik sabotase buruh terhadap perusahaan. Jika Negara melakukan sabotase adalah untuk menindas rakyatnya, maka sebaliknya Buruh melakukan sabotase demi memperjuangkan dan meningkatkan kesejahteraannya.
Malang 11 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H