Teknologi Tradisional di Era Modern
Meski berada di pedalaman, Kampung Ciptagelar ternyata telah mampu mengadopsi teknologi modern tanpa harus meninggalkan tradisi leluhur. Misalnya, mereka menggunakan pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang memanfaatkan aliran sungai di sekitar kampung. Ini menunjukkan bahwa masyarakat adat Ciptagelar bukanlah masyarakat yang anti-modernisasi, melainkan mereka sangat selektif dalam menyerap teknologi, sehingga teknologi yang mereka pilih tetap selaras dengan nilai-nilai adat dan lingkungan.
Peran Masyarakat Adat dalam Melestarikan Kebudayaan Sunda
Kampung Ciptagelar menjadi contoh nyata bagaimana sebuah komunitas adat dapat bertahan dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman. Masyarakat di sini sangat aktif dalam mempertahankan identitas mereka melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan kesenian Sunda, pembuatan kerajinan tangan, dan dokumentasi tradisi melalui media digital. Hal ini juga didukung oleh beberapa komunitas yang peduli terhadap pelestarian budaya Sunda, sehingga banyak wisatawan dan peneliti yang datang untuk belajar langsung dari masyarakat Ciptagelar.
Kesimpulan yang dapat diambil yaitu kampung Ciptagelar adalah salah satu cermin kejayaan kebudayaan Sunda yang masih bertahan hingga kini. Dengan memadukan nilai-nilai tradisional dan modern, mereka berhasil menciptakan kehidupan yang harmonis di tengah modernisasi tanpa mengorbankan identitas budaya mereka. Dengan mengunjungi atau mempelajari Kampung Ciptagelar, kita akan mendapatkan pelajaran berharga tentang makna dari kearifan lokal yang sesungguhnya.
Bagi generasi muda, Kampung Ciptagelar adalah pengingat pentingnya melestarikan budaya dan kearifan lokal. Kampung ini menunjukkan bahwa dengan penghormatan pada tradisi dan keberanian untuk beradaptasi, kebudayaan Sunda dapat terus hidup dan berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H