Mohon tunggu...
Linna WriteSomething
Linna WriteSomething Mohon Tunggu... -

alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa). kadang2 baca buku. kadang2 nulis. rajin online. malas bersentuhan dengan segala macam yang berbau "lebay"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perahu Indonesiaku

9 April 2014   22:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:51 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah lama sekali tidak membuat tulisan di Kompasiana. Kebetulan hari ini bertepatan dengan momen coblos wakil rakyat, tetiba ingat puisi yang saya tulis tahun 2009 lalu. Ketika bahasa saya masih sangat amatir (sekarang pun belum banyak berubah, tampaknya). Tetapi saya bersyukur karena puisi ini diapresiasi sehingga masuk dalam 10 besar Lomba Cipta Puisi Kebangsaan Pasca Pilpres di Semarang yang diadakan Yayasan Pendar Utama Indonesia, Dewan Kesenian Semarang dan dua/tiga institusi laen (tahun 2009 juga). Selamat menikmati. Kritik dan saran akan saya terima dengan senang hati.

Perahu Indonesiaku

Mataku tak akan terlewat

mengamati negara yang nampak seperti

Perahu dalam peta itu

Kata orang,

Negeriku adalah negeri yang subur

Tak ada yang kabur

Tak ada yang sia-sia dikubur

Semuanya makmur

Ini bukan ngelantur

Kata mereka sang ahli ukur

Aku, kamu, kitalah nelayannya

Semuanya melaut dengan bekal dayung

Dayung keyakinan,

Ayunan yang mantap

Dikayuh dengan penuh cinta,

Kesabaran dan air mata

Kemanakah kita akan pergi?

Ke negeri yang bernama demokrasi?

Entahlah

Sudahlah

Berharap sajalah

Lihatlah, apa yang akan terjadi

Kita nelayan yang membawa bekal

Untuk dimakan ditengah lautan

Semangkuk harapan

Sekeranjang pertikaian

Segelas prestasi

Seikat diskusi

Serta sebentuk cincin keakraban

Yang membuatmu dikenal dunia

Mereka tak akan asing dengan cincin itu

Yang mengenalkanmu sebagai negara demokrasi

Yang memaksamu memilih pengemudi

Yang akan membawa kita ke tengah lautan sana

Apakah mereka tau arah angin?

Apa mereka bisa membaca rasi bintang?

Apakah mereka tau dimana ikan ikan berkumpul?

Apakah jaring mereka jaring yang sempurna?

Tak ada yang tahu

Ia sudah berjanji

Akan membawa semua perlengkapan

Si pengemudi kapal yang katanya bijaksana

Yang telah mengotori tanganmu dengan tinta ungu

Menjanjikan dirimu bebas dari hari hari kelabu

Menjanjikanmu hidup yang lebih maju

Mengais harapan

Mengambilnya

Menanaminya dengan dusta

Lagi dan lagi

Ketahuilah,

Apa yang kau tanam itulah yang kau tuai

Jala yang kau lempar haruslah yang kau buat sendiri

Bukan tiruan atau imitasi

Bukan

Bukaan

Bukaaan

Bila kelak kau mendarat

Taruhlah ikan2 itu didalam keranjang

Bagikan kepada yang dibelakangmu saat berlayar tadi

Dan bagikan pada yang sakit dan tak ikut berlayar

Bagikan pada yang lelah karena kehilangan rumah

Pada yang lelah karena mencari kerja

Pada yang lelah karena tak punya saudara

Pada yang lelah karena susah

Jangan kau makan sendiri ikan ikan itu..

Perahumu cukup besar

Untuk dinaiki sendirian

Kau perlu teman

Yang menolong saat perahumu goyah

Saat angin nampaknya tak bersahabat

Saat rasi bintang muncul

Dan rembulan tersenyum

Kau butuh kawan

Untuk melihat itu semua

Bila salah satu hampir tenggelam,

Yang lain mengulurkan tangan

Jangan kau racuni ikan ikan di dalam sana

Jaringlah ia dengan wajar

Dan percayalah

Tuhan akan memasukkan ikan hingga jaringmu penuh

Hingga kau bisa membawanya ke daratan

Dan membaginya dengan mereka yang membutuhkan

Janganlah berlayar terlalu kencang

Kau belum kuat

Tapi yakinlah

Kau, sang pengemudi kapal

Akan selamat dan kembali ke tepi

Membawa sekeranjang ikan demokrasi

yang kau bawa dari negeri di tengah laut

Tempat semua harapan terpaut

-Linna-

(2009)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun