Mohon tunggu...
Agoes Hartawan
Agoes Hartawan Mohon Tunggu... Sales - Seorang yang mengamati tentang kehidupan dan belajar untuk selalu lebih baik

berlatar belakang sebagai karyawan yang menjadi pelayan, tertarik dengan dunia digital, dan filsafat hidup

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Definisikan Hubunganmu Sebelum Memasuki Rencana Pernikahan

17 Februari 2022   12:07 Diperbarui: 17 Februari 2022   16:00 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo salam sehat read lover,  yang sedang dalam hubungan dan baru merayakan hari kasih sayang. Saat inilah mungkin saat terbaik mendefinisikan hubunganmu. Apakah bisa dipertimbangan untuk lanjut, memberi dia waktu atau melepaskan hubungan serta melanjutkan hidupmu.

Untuk itu mari kita pilah- pilah status hubungan berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh masing- masing pasangan berdasarkan usia suatu hubungan sebagai berikut:

1. Hubungan  kurang dari 6 bulan . Di usia hubungan ini biasanya yang masih terlihat adalah hal-hal positif dari tiap-tiap pasangan. Belum ada konflik yang berarti. Kedua belah pihak masih bisa mengalah dan saling mengerti. 

Namun apabila pada fase ini saja sudah ditemui beberapa potensial konflik dan perdebatan, mungkin perlu adanya evaluasi untuk melanjutkan atau memutuskan suatu hubungan. Karena di fase ini mungkin akan lebih mudah memutuskan sebelum berlanjut atau dipaksakan tanpa bisa menyelesaikan konflik diawal tadi.

2. Hubungan kurang dari setahun. Di usia hubungan ini masih kita melihat pasangan masih dapat menyembunyikan perasaan asli atau menjaga perasaan pasangan masing- masing. 

Namun dari sini mulai terlihat perbedaan - perbedaan kebiasaan yang bisa menjadi pertimbangan pasangan masing-masing untuk dapat melanjutkan hubungan. sebenarnya perbedaan ini bukan merupakan perbedaan prinsip. Kunci penyelesaian masalah ini adalah komunikasi dan penerimaan perbedaan oleh masing-masing pasangan krn keduanya dibesarkan di latar belakang berbeda. 

Hal ini bisa menjadi masalah serius apabila tidak dikomunikasikan sejak awal serta banyak pasangan yang tidak bisa melangkah lebih jauh krn berkutat dengan masalah ini. 

Maka dari itu pasangan perlu introspeksi mana yang lebih penting keegoisan standar masing-masing atau memproritaskan hubungan yang langeng dengan saling mengerti, sehingga bisa lebih fokus terhadap masalah-masalah yang lebih prinsip semisal: rencana melanjutkan persiapan pernikahan, rencana melakukan komunikasi kepada keluarga masing-masing pasangan, rencana memiliki rumah tinggal dan anak, dll.

3.Hubungan di 18 bulan. Di Usia menginjak 1 tahun dan 6 bulan seharusnya suatu hubungan telah beranjak ke arah dewasa. maksudnya adalah di fase ini masing-masing pasangan bukan lagi tertarik dengan kondisi fisik masing-masing namun lebih ke arah share antar sesama calon teman hidup. Tidak melihat perbedaan kebiasaan menjadi masalah utama, namun melihat dan mendiskusikan problem yang mungkin timbul ke depan lebih intensif. 

Di tahap ini kemungkinan baru timbul permasalahan -permasalahan yang bersifat prinsip yang musti dicari solusinya, diantara : Perbedaan keyakinan masing-masing pasangan,mengkomunikasikan visimu dan pasanganmu kepada keluarga besar masing - masing, membicarakan karier dan keuangan nantinya setelah pernikahan, dll. 

Hal -hal ini suka atau tidak suka harus mulai dipikirkan. mungkin solusinya tidak didapat segera beri waktu masing-masing untuk menimbang dan mendiskusikan lebih lanjut sambil menjalani hubungan.

4. Hubungan menginjak 24 bulan. Menginjak usia suatu hubungan di 2 tahun seharusnya fase kedewasaan penuh suatu hubungan. karena di usia ini telah melewati beberapa tantangan baik internal masing-masing pasangan maupun dari eksternal  baik dari keluarga besar masing-masing pasangan, teman-teman, lingkungan sekitar serta masa lalu masing-masing pasangan sudah diketahui oleh masing - masing pasangan. 

Dan tidak menjadi suatu halangan buat hubungan keduanya kearah lebih serius. Hal ini perlu ditegaskan karena ada beberapa  pasangan  yang sudah menjalani sekian lama hubungan namun masih belum bisa menerima masalah masa lalu pasangannya, misalnya mantan masing- masing sehingga ini menjadi akar permasalahan dan menimbulkan konflik berkepanjangan yang berimplikasi dengan keharmonisan hubungan. 

Padahal semestinya hal ini dapat diselesaikan dengan kesepakatan bahwa kedua belah pihak harus menutup dan mengubur masa lalunya dan mulai memulai lembaran baru dengan komitmen kepada pasangannya masing- masing. 

Mulailah membuat daftar (list) apa saja masalah yang masih tertunda dan bisa di diskusikan secara lebih serius kepada pasanganmu untuk bisa menjadi dasar pertimbanganmu untuk melanjutkan atau memutuskan hubungan baik - baik. Singkatnya di usia hubunganmu ini harus ada keputusan yang diambil untuk menghemat waktu yang terbuang akibat kedua pasangan tidak mampu mengambil keputusan.

5. Hubungan diatas 2 tahun. Menginjak fase terakhir di uraian ini merupakan fase yang krusial untuk tiap - tiap pasanagan dapat mengambil keputusan yang penting dalam hidup mereka, akankan hubungan ini dapat berlanjut ke pernikahan atau tidak. Dikarenakan hubungan yang terbentuk sudah matang dan cukup mengambil suatu kesimpulan. 

Secara realistik memang kita temukan banyak pasangan yang mengulur-ulur hubungan mereka lebih dari 2 tahun sebelum mereka dapat mengambil suatu keputusan. 

Sekali lagi ini adalah keputusan masing-masing pasangan dengan pertimbangan yang berbeda-beda, namun bisa dipastikan semakin berlarut - larutnya keputusan tertunda, semakin sulit menentukan pilihanmu karena semakin dalam perasaan masing-masing yang terlibat sehingga pertimbangan logis akan semakin melemah.

Sebagai kesimpulannya adalah semua hubungan harus dilandasi oleh saling percaya kepada pasangannya masing - masing. dalam memasuki ranah pernikahan idealnya kedua pasangan telah tuntas mengemukakan keberatan masing- masing, mengkomunikasikan  rencana setelah pernikahan dan bagaimana menghadapi perbedaan nantinya.

Ini karena permasalahan setelah pernikahan memiliki tantangan yang berbeda dan perlu komitmen dan kekompakan kedua belah pihak menghadapinya, jikalau permasalahan yang kita jabarkan diatas belum mampu diselesaikan kemudian pasangan tetap memaksakan ke pelaminan maka pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pasangan ini akan jauh lebih berat. Intinya dalam pernikahan masing - masing pasangan harus saling support baik secara jasmani dan pikiran dan satu kesatuan, supaya tidak dimanfaatkan oleh pihak luar (eksternal) untuk merusak hubungan kalian.

Diakhir kata setelah merayakan hari kasih sayang/ valentine. sudahkah kalian mengevaluasi di usia berapa hubunganmu dan apa rencana mu kedepan. Semoga saran-saran diatas dapat memberikan pencerahan dalam memberi pertimbangan untuk memutuskan hari depanmu dan pasanganmu.

Klip dibawah akan menjadi gambaran bagaimana persiapan pernikahan harus menjadi awal lebaran baru kehidupan bagi pasangan dengan keterbukaan, penerimaan serta komitmen bersama. 



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun