Mohon tunggu...
Agnes Sohilait
Agnes Sohilait Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca buku, mendengar musik, menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Apoteker di Dunia Farmasi

29 Juli 2022   12:07 Diperbarui: 29 Juli 2022   12:12 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

7. Teacher : Seorang farmasi/apoteker dituntut dapat menjadi pendidik/educator bagi pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lainnya terkait ilmu farmasi dan kesehatan, baik menjadi guru, dosen, ataupun sebagai seorang farmasis/apoteker yang menyampaikan informasi kepada pasien, masyarakat dan tenaga kesehatan lain yang membutuhkan informasi. 

8. Research : Seorang farmasi/apoteker merupakan seorang peneliti terutama dalam penemuan dan pengembangan obatobatan yang lebih baik.disamping itu farmasi juga bias meneliti aspek lainnya misal data konsumsi obat, kerasionalan obat, pengembangan formula, penemuansediaanbaru (obat, alatkesehatan, dankosmetik). 

9. Entrepreneur : Seorang farmasi/apoteker diharapkan terjun menjadi wirausaha dalam mengembangkan kemandirian serta membantu menyejahterakan masyarakat. Misalnya dengan mendirikan perusahaan obat, kosmetik, makanan, minuman, alat kesehatan, dan sebagainya, baik skala kecil maupun skala besar. 

Seorang Farmasis yang ideal diharapkan bisa mengaplikasikan profesinya secara profesional, seperti pada saat melayani seorang pasien di sebuah apotek, komunikasi antara pasien dan farmasis hendaknya terjadi timbal balik. Di mana pelayanan yang dilakukan tersebut adalah memberikan informasi dari obat yang hendak dikonsumsi pasien, mencakup dari efek yang di timbulkan setelah mengkonsumsi suatu obat baik itu efek yang diinginkan maupun efek yang tak diinginkan ( efek samping obat ), tempat penyimpanan obat, lamanya waktu yang di perbolahkan untuk mengkonsumsi suatu obat, waktu yang efesien untuk mengkonnsumsi obat, dan lain sebagainya sehingga pasien paham dan tahu tingkat keamanan dari obat yang hendak dikonsumsinya. 

Dengan begitu terwujudtlah suatu komunikasi yang baik dan peran apoteker dapat tersalurkan dengan sempurna Dari harapan tersebut apoteker dituntut untuk terus mendalami dan senantiasa mengaplikasikan pelayanan kefarmasian dengan system interaksi dua arah. Sehingga peluang -- peluang apoteker dapat terisi, terutama pada phar maceutical care.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun